Kapal induk USS George H.W. Bush dilansir oleh ynetnews.com akan berlabuh di Teluk Haifa untuk pertama kalinya dalam 17 tahun terakhir, saat kapal tersebut akan kembali ke pantai Suriah untuk berpartisipasi dalam kampanye udara melawan ISIS, kata Angkatan Laut Amerika Serikat.
Kedutaan Besar AS di Tel Aviv, untuk sementara itu, tidak akan mengkonfirmasi atau menolak laporan bahwa kapal tersebut akan berlabuh di Israel selama empat hari yang dimulai pada 1 Juli.
Pentagon mengatakan bahwa pengangkut kelas Nimitz berkecepatan 333 meter itu dipindahkan dari Teluk Arab ke Mediterania Timur bulan lalu.
Kapal bertenaga nuklir, yang membawa awak 5.700 dan 80 pesawat tempur, dikirim dari Norfolk, Virginia, pada 21 Januari sebagai bagian dari Operasi Inherent Resolve, sebagai upaya militer AS untuk mengalahkan ISIS di Irak dan Suriah.
Sebagai bagian dari penempatan tersebut, strike group Kapal induk USS George H.W. Bush menghabiskan lebih dari dua bulan di wilayah operasi Komando Pusat AS di Teluk Arab, dari mana ia menyerang target ISIS pada awal Maret.
Â
Bulan lalu, Laksamana Muda Kenneth Whitesell, komandan kapal mengatakan bahwa kapal tersebut “diganggu” dan “diancam” oleh sekitar 20 kapal bersenjata Iran saat melewati Selat Hormuz.
Pelabuhan Haifa merupakan basis Armada Keenam AS selama tahun 1980an dan 90an, namun Pentagon menghentikan penggunaan kota pesisir itu pada tahun 2000 ketika intifadah kedua meletus.
Â
Kunjungan bulan depan, yang akan mencakup cuti pantai untuk sebagian besar kru, diperkirakan akan menyuntikkan jutaan shekel ke ekonomi lokal.
Karena ukuran kapal induk yang besar, secara fisik tidak dapat memasuki pelabuhan Haifa. Untuk mendaratkan kru dari kapal ke pantai, kapal feri akan mengantar para pelaut ke pelabuhan.
Â
Ketika para pelaut tiba di pelabuhan, puluhan bus akan menunggu untuk membawa mereka ke Haifa atau kota lain di Israel.
