Baghdad – 14 orang tewas dan 20 cedera pada Minggu 2 Juli 2017 dalam satu serangan bom bunuh diri di satu kamp pengungsi di provinsi Anbar, Irak, ujar sumber keamanan provinsi.
Seorang pembom bunuh diri meledakkan sabuk peledaknya di kamp pengungsi di dekat kota Al-Wafaa di sebelah Barat Ramadi, Ibu Kota Provinsi Anbar. Serangan tersebut menewaskan 14 orang, termasuk seorang petugas keamanan dan 4 orang anak kecil, kata Fatah Ad-Dulaimi dari Komando Polisi Provinsi Anbar, melalui telepon kepada Xinhua.
Ledakan kuat itu juga mencederai 20 orang, termasuk beberapa perempuan dan anak kecil, kata pejabat tersebut, dilansir ANTARA di Jakarta, Senin 3-7-2017 pagi. Fatah Ad-Dulaimi menambahkan 8 orang yang cedera berada dalam kondisi kritis.
Partai Islam Irak, kelompok politik utama Sunni, dalam satu pernyataan mengutuk serangan sadis tersebut, yang diperkirakan dilakukan oleh kelompok Garis Keras ISIS. Partai itu memerintahkan dibebaskannya kota besar dan kecil lain yang masih dikuasai ISIS di Provinsi Anbar.
Sebelumnya, pasukan keamanan Irak menghalau pasukan tempur ISIS dari beberapa kota besar utama di Provinsi Anbar, termasuk Ramadi, sekitar 110 Km di sebelah Barat Ibu Kota Irak, Baghdad dan Fallujah, yang berdekatan.
Tetapi, daerah di dekat perbatasan dengan Suriah, termasuk Ana, Rawa dan Al-Qaim serta banyak daerah perkampungan di semua Provinsi tersebut masih dikuasai Pasukan Tempur Garis Keras ISIS.
Peristiwa itu terjadi sewaktu Pasukan keamanan Irak, yang disokong oleh koalisi internasional anti-ISIS, secara serempak melaksanakan serangan besar guna menghalau Pasukan Tempur ISIS dari kubu utama mereka di Mosul Barat, Irak Utara.
Antara/Xinhua-OANA
