Roma – Jumlah orang yang menderita akibat kelaparan di dunia, meningkat setelah bertahun-tahun turun, akibat dampak gabungan perang dan perubahan iklim, ujar Kepala Badan Pangan PPBB, Senin 3-7-2017
“Data permulaan untuk tahun ini menunjukkan jumlah orang kurang gizi di dunia meningkat kembali,” ujar Jose Graziano da Silva, Direktur Jenderal Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO).
Jose Graziano da Silva tidak memberikan jumlah pasti, dengan menyatakan data akhir tersedia pada September 2016.
“Sayangnya, itu bukan berita baik,” tambah Graziano da Silva, sewaktu berbicara pada pertemuan dua tahunan FAO di Roma.
Jumlah orang tidak cukup makan, turun pada 2014-2016 menjadi 795 juta orang dan pada 1990-1992, turun 21 persen kata FAO.
Graziano da Silva menyatakan kemunduran pada tahun ini dalam perjuangan melawan kelaparan hampir sebagai kejutan, dengan hampir 20 juta orang menghadapi kelaparan karena perang dan kekeringan di Sudan Selatan, Nigeria, Somalia dan Yaman.
Sejumlah 19 Negara menghadapi kemelut berkepanjangan, dengan perang dan kekerasan digabungkan dengan guncangan, seperti, kekeringan atau banjir akibat pemanasan alam.
“Sekitar 60 persen penderita kelaparan di dunia tinggal di daerah sebab perang dan perubahan iklim,” katanya, dilansir oleh Antara/Reuters. Mencapai nol kelaparan pada 2030 adalah salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan, yang disetujui negara anggota pada 2015.