Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Tentara Filipina Temukan Jenazah Pelaut Vietnam

ilustrasi : Bendera Filipina (Schadow1)
Tentara Filipina Temukan Jenazah Pelaut Vietnam 1

Manila – Tentara Filipina menemukan jenazah dua pelaut Vietnam yang diculik pada tahun lalu, oleh kelompok Abu Sayyaf di dekat pulau Basilan, ujar juru bicara Tentara Filipina, Rabu 5-7-2017.

Enam orang pelaut Vietnam diculik setelah Pasukan Tempur Abu Sayyaf menyerang kapal barang mereka pada Juni 2016, tetapi satu orang dapat diselamatkan pada bulan lalu sewaktu gerakan pertempuran.

Kedua jasad ditemukan Selasa 4-7-2017 di dekat kota kepulauan Sumisip, ungkap juru bicara Komando Mindanao Barat, Kapten Jo-Ann Petinglay.

“Pasukan kami menemukan tubuh terpisah dengan kepalanya, setelah penduduk setempat memberitahu kami tentang keberadaaan jasad itu,” ujar Petinglay.

Jasad itu dipastikan sebagai Hoang Thong dan Hoang Va Hai, 2 awak kapal MV Royal 16, kata Petinglay.

“Kami telah memberikan informasi kepada kedutaan Vietnam di Manila,” ungkapnya.

Tiga lagi tahanan Vietnam masih berada di Pasukan Abu Sayyaf, termasuk 14 warga asing dan 8 warga Filipina yang masih ditahan di Basilan dan dekat pulau Jolo, kata Petinglay.

Pertempuran di Marawi

Di tempat lain di wilayah Selatan, masih terjadi pertempuran antara militer Filipina dengan kelompok petempur yang mendukung ISIS. Peperangan di kota Marawi telah 6 minggu dan menewaskan lebih dari 400 orang, termasuk 85 aparat keamanan.

Korban tewas termasuk 39 warga sipil, tetapi pejabat setempat mengatakan jumlah itu dapat bertambah, sebab pertempuran sengit menutup akses pihak berwenang menuju pusat kota.

Sejumlah pesawat militer dan helikopter telah menjatuhkan bom dan menembakkan roket ke posisi pasukan tempur yang menempati bangunan bertingkat di kota Marawi.

Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengatakan ada tekanan terhadap pihak Militer Filipina untuk mengalahkan Pasukan ISIS sebelum 60 hari masa darurat militer berakhir, pada 23 Juli 2017 mendatang, sehari sebelum Presiden Filipina menyampaikan pidato kenegaraannya di Kongres.

“Menurut perkiraan saya, operasi pembersihan setidaknya memerlukan waktu selama satu minggu,” katanya pada Selasa 4-7-2017.

Delfin Lorenzana menambahkan, perlawanan pihak musuh telah berkurang karena pasukan Filipina telah menguasai posisi yang lebih strategis.

Lorenzana mengatakan Filipina pada minggu lalu mengirim Pesawat Militer menuju Amerika Serikat untuk mendapatkan sejumlah Bom dan Roket, yang tidak disebutkan jumlah dan jenisnya, untuk mengisi kembali persediaan senjata negara itu, yang habis akibat pengeboman hampir setiap hari di Kota Marawi, dilansir Antara/Reuters.

Share:

Penulis: