Typhoon Austria (photo : Reuters)
Austria berencana akan mengganti armada pesawat tempur Eurofighter Typhoon dan pesawat latih Saab 105 dengan sejumlah kecil pesawat tempur supersonik baru pada tahun 2020 nanti.
Pada tahun 2020 nanti, pesawat subsonic Saab 105 sudah memasuki masa pensiun dan 15 unit Eurofighter Typhoons yang berasal dari generasi awal Tranche-1 juga sudah tidak ekonomis lagi untuk terus melanjutkan tugasnya.
Austria yang netral sangat menginginkan pesawat tempur supersonic dengan kemampuan tinggi namun hemat dan mampu beroperasi sepanjang waktu.
Pada saat yang sama, seiring dengan semakin menuanya Typhoon, dengan biaya operasional dan pemeliharaan yang terus membengkak, dari hasil penghitungan Komisi Ahli, operasional 15 jet Eurofighter Typhoon akan memakan biaya antara € 4,4 miliar (US$5,95 miliar) selama 30 tahun.
Biaya semakin bertambah apabila Typhoon tranche 1 diberikan upgrade untuk tetap mampu bersaing, yang tentu akan semakin memberatkan beban para pembayar pajak dan jatah anggaran untuk cabang militer lainnya seperti Angkatan Darat dan Laut.
Meskipun belum diumumkan mengenai pesawat tempur lain yang sesuai dengan kebutuhan, pers Austria pernah melaporkan pesawat tempur Gripen E / F buatan Swedia atau F-16 Amerika sebagai jet tempur yang bisa dipertimbangkan oleh Wina.
Juga ada kecurigaan lama terhadap Eurofighter Typhoon di Austria, karena pemerintahan saat ini percaya, Austria pernah ditipu oleh pembelian Eurofighter Typhoon pada tahun 2003 yang sarat dengan isu suap.
Defencenews