Dewan Akuisisi Pertahanan (DAC) India, badan pembuat keputusan apresiasi Kementerian Pertahanan, hari ini (12/07/2017), menyetujui proyek senilai $ 400 juta, untuk membuat armada kendaraan pengangkut infanteri lapis baja Angkatan Darat India dapat beroperasi pada malam hari, seperti dilansir dari laman Defence Blog.
Kementerian Pertahanan India pada hari Sabtu, mengambil kebijakan dengan memberikan kontrak kepada perusahaan Ordnance Factory Board (OFB) dan Bharat Electronics (BEL) untuk meningkatkan 693 unit kendaraan tempur infanteri BMP-2 dengan basis “satu vendor tunggal”, menyingkirkan perusahaan lain yang mengikuti tender.
“Kementerian pertahanan India telah menyetujui upgrade dan modernisasi kendaraan tempur lapis baja dalam kategori ‘Make in India” atau dirancang, dikembangkan dan diproduksi di India, dengan biaya $ 400 juta”, kata sumber-sumber di kementerian pertahanan.
Sumber tersebut juga memastikan upgrade akan dilakukan pada Pabrik Ordnance, Medak, yang ada di Telangana, India.
Dalam pemberian kontrak kepada OFB-BEL, kementerian pertahanan India tersebut, telah mengabaikan beberapa permintaan dari sektor swasta untuk tender kompetitif, yang akan memungkinkan perusahaan swasta melanjutkan pekerjaan mereka dalam mengembangkan pencitraan termal dan sistem pengendalian tembakan terpadu untuk BMP-2.
Sumber di Kementerian Pertahanan tersebut juga menambahkan, perusahaan itu termasuk L&T, TATA Motors, Ashok Leyland, Titagarh Wagons, Alfa Design, HBL Systems, Bharat Forge (mengajukan tiga tawaran), Mahindra, TATA Power (SED), Medist Ordnance Factory, Chogle Group and D Gipro Systems juga telah menyampaikan tanggapan mereka.
Angkatan Darat India akan mengupgrade seluruh armada tempur infanteri (IFV) BMP-2/2K dalam upaya meningkatkan kemampuan mereka untuk memenuhi persyaratan operasional.
Upgrade tersebut termasuk integrasi sistem kendali tembakan generasi terbaru, sepasang peluncur rudal dan pemandangan panorama dengan pencitraan termal untuk komandan, rudal anti tank, serta peluncur granat otomatis.