Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Laris Manis Pesanan Kapal PT PAL

KRI RE Martadinata PT PAL – DSNS (istimewa)

Jakarta – PT PAL Indonesia tahun ini akan memprioritaskan proyek empat kapal pembangkit listrik atas kerja sama dengan perusahaan Turki Karpowership.

Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh di Kemenko Kemaritiman Jakarta, Kamis, 13/7/2017 mengatakan kerja sama dengan Karpowership adalah pengerjaan pembangunan kapal pembangkit listrik yang nantinya dapat digunakan di Indonesia atau dipasarkan di kawasan Asia Pasifik.

Selain fokus mengerjakan proyek kapal pembangkit listrik, PT PAL juga akan memprioritaskan pesanan TNI Angkatan Laut RI berupa “landing platform dock” (LPD atau kapal perang amfibi) dan kapal cepat rudal (KCR atau “fast missile boat”).

“Yang sudah pasti itu empat kapal dari Karpowership, kemudian kami masih menunggu dari Angkatan Laut kita. Insya Allah ada dua LPD lagi, mungkin ada KCR 60 meter juga,” katanya.

Budiman mengatakan pihaknya memprioritaskan untuk mengerjakan pesanan perusahaan Turki dan dalam negeri terlebih dahulu baru kemudian mengerjakan pesanan negara tetangga, seperti Filipina dan Malaysia.

“Itu jadi prioritas utama kita, baru (kemudian) ke negara-negara tetangga,” katanya.

Budiman yang baru menjabat di perusahaan itu sejak April lalu, menuturkan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara telah menyampaikan minat untuk memesan kapal dari PAL Indonesia.

Terlebih militer Filipina sebelumnya telah memesan dua unit kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) sepanjang 123 meter dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS atau setara Rp 1,1 triliun.

Filipina juga disebut tengah melakukan pembicaraan untuk tambahan dua unit SSV ditambah satu unit SSV Hospital Ship dan dua unit KCR 60 meter.

“Itu jadi daya tarik, magnet buat negara-negara ASEAN lainnya. Contohnya Malaysia menginkan LPD sepanjang 163 meter, lebih besar dan bisa dimuati tiga helikopter ‘on deck’, dua di dalam hanggar. Jadi seperti ‘helicopter carrier’ (pembawa helikopter),” katanya.

Budiman berharap dengan penetrasi pasar yang dilakukan, pihaknya dapat memperoleh kontrak pembelian pada 2018 mendatang, dilansir ANTARA, 13/7/2017.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: