Dua puluh lima tahun lalu, radar AESA adalah radar yang langka dan canggih. Hanya AS yang mengaplikasikannya pada pesawat tempurnya.
Namun tidak lama lagi radar AESA menjadi radar yang dimiliki banyak negara di dunia. Bukan hanya Rusia dan China yang gigih mengembangkannya, Jepang, Korea Selatan dan Korea utara juga terus mengembangkan radar cangih multimode tersebut.
Korea Selatan kini terus mengembangkan radar AESA untuk melengkapi pesawat tempur generasi 4.5 buatan dalam negeri, sebagaimana ditampilkan dalam video simulasi radar AESA untuk fighter KF-X.
Memiliki jangkauan lebih luas dan jauh, serta lebih silent dan kebal dari jamming elektronik musuh, radar AESA menjadi keharusan bagi pesawat tempur masa depan Korea Selatan dan Indonesia. Meski tanpa dukungan dari AS, Korea Selatan bekerja keras mengembangkan radar AESA bekerja sama dengan perusahaan Eltay System Israel sebagai penguji radar AESA.