Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Pertempuran Dekat Ibu Kota Yaman, 22 Tewas

Perempuan di antara puing bangunan yang hancur di Perang Yaman (Trbimg.com)
Pertempuran Dekat Ibu Kota Yaman, 22 Tewas 1

Sana’a – Sedikitnya 22 orang tewas dalam pertempuran antara pasukan Pemerintah Yaman dengan gerilyawan Al-Houthi di garis depan Nehm, sebelah Timur-laut Ibu Kota Yaman, Sana’a, yang dikuasai anggota Al-Houthi, kata sumber Militer.

Pertempuran tersebut meletus pada Selasa pagi 18 Juli 2017 di Gunung Al-Minsa, yang menjorok ke jalan yang menghubungkan Sana’a dan Provinsi Marib, yang dikuasai Pemerintah.

“Pasukan Pemerintah, yang didukung oleh Pesawat Tempur koalisi pimpinan Arab Saudi, berusaha memasuki lokasi di dekat ibu kota Yaman, yang dikuasai anggota Al-Houthi, yang didukung oleh pasukan yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh,” kata sumber kepada Xinhua.

“Tak ada gerak maju yang dibuat oleh masing-masing pihak selama pertempuran, sementara kontak tembak masih berlangsung,” kata sumber tersebut.

Dua Prajurit tewas dan 4 orang  lagi luka-luka di pihak pasukan Pemerintah, sementara kelompok Al-Houthi kehilangan hampir 20 orang anggota dalam pertempuran itu, ujar sumber militer yang dikutip Xinhua.

Media Al-Houthi belum melaporkan jumlah korban jiwa di pihak mereka.

Pertempuran di Nehm, sekitar 90 Km di sebelah Timur-Laut Sana’a, kerap berkobar karena pasukan pemerintah berusaha bergerak maju ke dalam ibu kota Yaman, yang dikuasai Al-Houthi pada akhir 2014.

Pertempuran itu terjadi antara gerakan Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, dan koalisi Militer pimpinan Arab Saudi sesudah Al-Houthi menggulingkan presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, -yang disokong Arab Saudi- dan pemerintahnya lebih dari dua tahun lalu.

Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, yang menyokong Hadi, memulai campur-tangan Militer dan pengepungan Darat, Laut, Udara pada Maret 2015, dalam usaha merebut kembali wilayah Yaman, termasuk Sana’a, dan mengembalikan kekuasaan Hadi.

Pasukan Hadi  telah seluruhnya membebaskan 6 Provinsi pada tahun lalu di Yaman Selatan dari seluruhnya 23 provinsi.

Perang itu telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, kebanyakan warga Sipil, dan membuat sebanyak 3 juta orang kehilangan tempat tinggal, sebab pengepungan tersebut telah mengakibatkan kekurangan makanan yang parah dan obat impor.

Negara Yaman juga telah dilanda wabah Kolera mematikan dan berada di tepi jurang kelaparan, dilansir Antara/Xinhua-OANA 19-7-2017.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: