Kremlin tidak mengomentari pernyataan Ankara yang mengklaim bahwa Rusia dan Turki telah menandatangani sebuah dokumen mengenai pasokan sistem S-400 ke Turki, tutur juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada Sputnik News.
Sebelumnya, di hari yang sama, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki dan Rusia telah menandatangani sebuah dokumen mengenai pasokan sistem rudal S-400 Triumf yang dipesan oleh Ankara.
“Kami tidak mengomentari hal tersebut”, kata Peskov.
S-400 Triumf adalah sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh generasi baru dari Rusia yang dilengkapi tiga jenis rudal berbeda. Sistem rudal pertahanan udara jarak jauh tersebut mampu menghancurkan sasaran udara jarak dekat hingga jarak jauh.
Sistem rudal pertahanan udara jarak jauh S-400 Triumf itu dirancang untuk melacak serta menghancurkan berbagai jenis sasaran di udara, mulai dari pesawat pengintai hingga rudal balistik.
Pada tanggal 18 Juli 2017, CEO Rostec Sergei Chemezov mengatakan bahwa masalah teknis kontrak penyediaan sistem S-400 ke Turki telah diselesaikan, tinggal urusan administrasi saja. Sampai sekarang, Rusia telah menyelesaikan kontrak untuk pengiriman sistem S-400 dengan China. Negosiasi juga sedang dilakukan dengan India dan Vietnam.