Washington – Seorang tentara NATO tewas dan 6 lainnya luka-luka pada Kamis 3-8-2017 di Afghanistan, setelah seorang pelaku bom bunuh diri menyerang konvoi kendaraan mereka di Provinsi Kabul, sesuai sebuah pernyataan dari koalisi.
Para anggota yang mengalami luka-luka dirawat di rumah sakit Tentara AS, di Bagram Airfield dan dalam kondisi stabil, ujar pernyataan tersebut.
Insiden tersebut terjadi di Distrik Qarabagh. Pejabat AS, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan jati dirinya, mengatakan Tentara yang tewas bukan berasal dari AS, tetapi ia tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Sementara, sehari sebelumnya, serangan bom bunuh dir, Rabu 2-8-2017 di Afghanistan, menewaskan 2 orang anggota pasukan AS, sewaktu mereka melaksanakan perjalanan dengan sebuah konvoi di dekat bandara kota Kandahar, ujar pihak Militer AS.
Bandara di Kandahar adalah asrama bagi sebuah pangkalan Militer utama untuk pasukan internasional yang membantu pasukan keamanan Afghanistan.
Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut pada pernyataan yang ditulis secara berjaringan oleh juru bicara Zabihullah Mujahid. Dia mengatakan ledakan tersebut menghancurkan 2 kendaraan dan menewaskan 15 orang Tentara asing, termasuk 2 ofrang “Perwira Tinggi”.
Serangan tersebut menjadi peringatan akan adanya bahaya yang mengancam 8.400 orang anggota pasukan AS di Afghanistan, yang mana Presiden Donald Trump mempertimbangkan untuk mengirim ribuan Tentara lagi ke medan perang terpanjang yang melibatkan AS itu.
Koalisi pasukan internasional tersebut menempatkan hampir 13.000 orang Tentara dari 39 negara sebagai bagian dari tugas untuk melatih, memberi saran dan membantu Tentara Afghanistan.
Komandan militer AS di Afghanistan sudah meminta pengiriman beberapa ribu orang pasukan tambahan, tetapi permintaan tersebut terhenti di Washington, di mana Trump menyatakan merasa ragu-ragu untuk memperluas komitmen AS. Antara/Reuters