Beijing – Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Kamis 2-8-2017 bahwa India sudah membangun kekuatan pasukan dan memperbaiki jalan-jalan di sepanjang sisi perbatasannya, di tengah situasi yang semakin menegangkan di wilayah perbatasan kedua negara, di sebelah Kerajaan Bhutan.
Perselisihan di sebuah kawasan dataran tinggi, di dekat negara bagian Sikkim, yang berbatasan dengan China, sudah meningkatkan ketegangan kedua negara bertetangga.
China dan India mempunyai perbatasan sepanjang 3.500 kilometer, di mana sebagian besarnya masih mengundang perdebatan. China dan India mempunyai perbatasan sepanjang 3.500 kilometer, di mana sebagian besar wilayah tersebut masih mengundang perdebatan.
“Sudah lebih dari sebulan sejak kejadian tersebut dan India masih berada di sana. Mereka tidak hanya tinggal di wilayah China secara tidak berizin, tetapi mereka juga memperbaiki jalan, menimbun persediaan, mengumpulkan sejumlah besar anggota bersenjata,” ujar Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan.
“Tindakan ini tentu bukan untuk menciptakan perdamaian,” jelas Kementerian Luar Negeri China.
India menolak tuduhan bahwa mereka membangun kekuatan militer semacam itu, dan dalam sebuah pernyataannya kepada parlemen pada Kamis 3-8-2017, Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj mendesak diadakannya pembicaraan berdasarkan kesamaan pemahaman tertulis, mengenai persimpangan perbatasan yang dicapai pada 2012 lalu.
“India selalu percaya bahwa kedamaian dan ketenangan di perbatasan India-China merupakan prasyarat penting untuk kelancaran pengembangan hubungan bilateral kedua negara,” kata Sushma Swaraj.
“Kami akan terus terlibat dengan pihak China melalui saluran diplomatik untuk menemukan solusi yang dapat diterima secara bersama,” kata Menteri Luar Negeri Sushma Swaraj.
Sikkim PernbatasannIndia dengan ChinaAwal bulan Juni 2017, menurut penafsiran pihak China, penjaga perbatasan India menyeberang ke wilayah Donglang China dan melaksanakan pekerjaan pada sebuah jalan di dataran tinggi itu.
Pasukan kedua pihak kemudian saling berhadapan satu sama lain di dekat sebuah lembah yang dikuasai oleh China. Daerah itu memisahkan India dari sekutu dekatnya, Bhutan dan memberi akses China ke daerah “Chicken Neck”, sebidang tanah sempit yang menghubungkan India dengan wilayah Timur Lautnya yang terpencil.
Kementerian luar negeri China mengatakan bahwa India tidak hanya menempatkan pasukannya, tetapi juga sudah meminta tuntutan yang tidak masuk akal dan tidak tulus mengenai sebuah penyelesaian masalah.
“Jika India benar-benar menghargai perdamaian, seharusnya mereka segera menarik anggota pasukan tak berizinnya yang melintasi perbatasan, kembali ke wilayah sisi India,” ujar Kementerian Luar Negeri China.
Perdana Menteri India Narendra Modi akan berkunjung ke China pada awal September 2017 mendatang, untuk menghadiri pertemuan puncak pemimpin BRICS.
Pejabat India mengatakan bahwa sekitar 300 Tentara dari kedua belah pihak, saling berhadapan sekitar 150 meter jaraknya di dataran tinggi itu.
Mereka mengatakan bahwa para diplomat dari kedua pihak, secara diam-diam berusaha untuk mencegah agar ketegangan tidak terus meningkat dan bahwa Duta besar India untuk Beijing memimpin usaha menemukan jalan bagi kedua belah pihak untuk mundur tanpa kehilangan muka.
Media pemerintah China sudah memperingatkan India akan nasib yang lebih buruk daripada kekalahan yang pernah mereka derita dalam perang perbatasan singkat pada 1962. Antara/Reuters