Moskow – Produsen pesawat tempur Su-35, Rostec Rusia dan Indonesia menandatangani sebuah memorandum (MOU) tentang pertukaran barang (countertrade) dalam kerangka kontrak pesawat tempur Su-35, dirilis media online berbahasa Rusia, RNS.online, 4/8/2017.
Perusahaan negara Rostec dan Kementerian Perdagangan Indonesia membuat sebuah nota kerjasama untuk interaksi para pihak dalam pelaksanaan program pertukaran barang (countertrade) berdasarkan kontrak untuk pengadaan pesawat tempur multirole Su-35 ke Indonesia, ujar perusahaan negara Rostec.
“Sebagai bagian dari mendukung ekspor barang-barang yang diproduksi di Indonesia, Rostec berkomitmen untuk memastikan pelaksanaan program kontra-perdagangan yang sesuai dalam kerangka kewajiban perjanjian kontrak. Pada saat yang sama, pihak Rusia memiliki hak untuk memilih barang dan produsen mitra dagang di Indonesia, “kata laporan tersebut.
Menurut perusahaan negara Rostec, kesepakatan tersebut mengatur perluasan pasokan barang-barang Indonesia yang paling menjanjikan ke Rusia. Pada saat bersamaan, daftar produk akan disepakati oleh anggota kelompok kerja yang dibuat pihak terkait untuk melaksanakan kesepakatan tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berencana untuk mengakuisisi 11 pesawat tempur Su-35 dari Rusia untuk memperkuat pertahanan udara negara tersebut. “Kami sepakat untuk memasok dalam waktu dua tahun,” tulis surat kabar Indonesia Tempo.co mengutip pernyataan menteri tersebut. Indonesia berencana membeli Su-35, untuk menggantikan pesawat tempur F-5 E/F Tiger II, buatan Amerika.
Rusia dalam kontrak tersebut melakukan kewajiban berdasarkan hukum Indonesia untuk memberikan kesepakatan barter untuk penyediaan Su-35. Dirilis RNS.online, 4/8/2017.