Pensiunan Jenderal AS, Tom McInerney, Senin, 7/8/2017 mengatakan Amerika Serikat memiliki kemampuan untuk melenyapkan setiap kota di Korea Utara, jika Kim Jong Un menembakkan artileri ke Seoul, Korea Selatan, dilansir Foxbusiness.com, 8/8/2017.
“Jika dia mendapatkan kemampuan penuh dari pembalasan nuklir kami, dalam beberapa menit setelah satu tembakan memasuki Seoul, tidak akan ada yang tersisa,” kata McInerney kepada Liz Claman pada “Countdown to the Closing Bell.” “Jika Anda pergi ke Airborne Alert -kami biasa Sebut “Chrome Dome”- dengan senjata nuklir dan kemudian kami mulai membangun kekuatan yang lain, dan seterusnya, Korea Utara tidak akan bertahan hingga 15 menit.”
Korea Utara mengumumkan pada hari Senin bahwa pihaknya akan melakukan balas dendam ribuan kali melawan Amerika Serikat setelah PBB memberlakukan sanksi baru terhadap negara Kim Jong Un tersebut pada hari Sabtu. Resolusi tersebut, yang disetujui dengan suara bulat oleh Dewan Keamanan pada hari Sabtu, muncul sebagai balasan atas uji coba rudal balistik Pyongyang yang berulang dan upaya untuk mengembangkan hulu ledak nuklir. Sanksi tersebut ditujukan untuk ekonomi Korea Utara, termasuk menghentikan perluasan usaha patungan dan ekspor batubara, timbal, bijih timbal, besi, bijih besi dan makanan laut.
McInernery juga memberikan wawasan tentang bagaimana AS dan negara-negara asing lainnya harus menangani provokasi Korea Utara baru-baru ini.
“Saya akan membentuk organisasi perjanjian bidang politik, mirip dengan NATO. Saya akan memiliki Korea Selatan, Jepang, Australia, Selandia Baru, Filipina, Thailand dan negara-negara lain di luar sana untuk membentuk benteng pertahanan, tidak hanya melawan ekspansi Korea Utara namun juga ekspansi China. Saya akan menggerakkan lebih banyak rudal THAAD. Saya akan menempatkan kemampuan pembalasan nuklir kita untuk kewaspadaan di darat … Saya akan mulai meningkatkan angkatan laut dan angkatan udara di wilayah ini, “katanya.
Selain itu, pada hari Minggu, Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Nikki Haley mengatakan “semua opsi,” termasuk pilihan militer, masih tersedia, untuk menangani ancaman dari rezim Kim Jong Un.
“Amerika Serikat akan menanggapi berdasarkan tindakan Korea Utara,” katanya kepada Maria Bartiromo pada “Sunday Morning Futures.” “Kami berharap mereka tidak melakukan apapun lebih jauh. Kami berharap mereka menghentikan aktivitas sembrono ini, kami harap kita tidak perlu melakukan apapun, tapi semua pilihan selalu ada di atas meja dan akan terus berada di atas meja. “
