Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Indonesia – Rusia Tingkatkan Hubungan Jadi Kemitraan Strategis

Menlu RI Retno Marsudi sambut kedatangan Menlu Rusia, Sergey Viktorovich Lavrov, di Jakarta, 9/8/2017 (Dit. Eropa 3 Kemlu)

Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Rusia ingin meningkatkan hubungan kerja sama bilateral antara kedua negara dari kemitraan komprehensif menjadi kemitraan strategis.

“Ada keinginan untuk meningkatkan kerja sama bilateral Indonesia-Rusia saat kami berbicara untuk memperbaharui kemitraan komprehensif menjadi kemitraan strategis,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Jakarta, 9/7/2017.

Pernyataan ini disampaikan Menlu RI usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Viktorovich Lavrov di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Menurut Menlu Retno, Indonesia dan Rusia mulai menjalin kemitraan sejak 2003, maka setelah 14 tahun pemerintah kedua negara merasa perlu untuk meningkatkan kemitraan ini.

“Pada 2013 Indonesia dan Rusia memiliki ‘comprehensiv partnership’, dan itu merupakan ‘partnership’ yang pertama yang kita miliki dengan negara lain. Jadi seperti generasi pertama lah. Sekarang sudah 14 tahun makanya perlu ‘re-new’ dan kita jadikan ‘strategic partnership’,” ujarnya.

Retno Marsudi menyebutkan pemerintah Indonesia dan Rusia mempersiapkan tim untuk mulai mempersiapkan draf untuk kerja sama startegis, dan Indonesia akan terus berusaha meningkatkan paparan kehadiran di Rusia.

“Kita pun sekarang sudah gencar melakukan promosi ekonomi melalui Festival Indonesia di Moscow,” ungkapnya yang dirilis Antara/ 9/8/2017.

Retno menambahkan pemerintah Indonesia juga terus berupaya meningkatkan keterlibatan dengan Rusia untuk bidang perdagangan. Rusia merupakan salah satu pasar yang belum dimanfaatkan (untapped market) potensial di kawasan Eropa.

Nilai perdagangan bilateral Indonesia dan Rusia pada Januari hingga April 2017 mencapai 788,93 juta dolar AS, dan nilai tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 50,77 persen dari nilai perdagangan bilateral di periode yang sama pada 2016.

Selain meningkatkan keterlibatan dengan Rusia, pemerintah Indonesia juga berkeinginan untuk mengadakan perjanjian perdagangan bebas dengan Eurasian Economic Union.

“Selain dengan Rusia sendiri, kita sedang mulai proses dengan Eurasian Economic Union. Ini pasar bernilai 180 juta dolar AS, dan 144 juta dolarnya itu Rusia,” kata Retno Marsudi.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: