Beijing – China meluncurkan satelit kuantum pertama di dunia pada Agustus 2017 lalu untuk membantu membangun komunikasi yang “tahan peretasan”, sebuah pengembangan yang disebut Pentagon sebagai “kemajuan penting”.
China telah mengirimkan kode yang “tidak terpecahkan” dari satelit ke Bumi, yang memberi tanda bahwa teknologi penyaluran kunci kuantum pertama kali dari luar angkasa ke bumi telah terwujud, menurut media setempat, pada Kamis 10-8-2017.
Kantor berita pemerintah Xinhua mengatakan percobaan terakhir sudah dipublikasikan di jurnal Nature pada Kamis 10-8-2017 dan para pengulas menyebutnya sebagai “tonggak sejarah.”
Satelit tersebut mengirimkan kunci kuantum ke stasiun darat di China antara 645 kilometer sampai 1.200 kilometer jaraknya pada tingkat transmisi sampai 20 kali besarnya yang lebih efisien dari pada serat optik, jelas Xinhua dengan mengutip Pan Jiawei, kepala peneliti Akademi Ilmu Pengetahuan China yang dikelola pemerintah.
“Hal tersebut, contohnya, dapat memenuhi permintaan untuk membuat panggilan telepon yang mutlak aman atau dapat mentransmisikan sejumlah besar data dari bank,” kata Pan Jiawei.
Setiap usaha untuk menyadap saluran kuantum akan memberi tahu gangguan yang bisa dideteksi ke sistem, ungkap Pan Jiawei.
Sesudah dicegat atau diukur, keadaan kunci kuantum akan berubah, dan informasi yang dicegat akan hancur dengan sendirinya,” sesuai Xinhua.
Kantor berita tersebut mengatakan ada prospek besar untuk menerapkan generasi baru komunikasi dalam bidang pertahanan dan keuangan.
China masih tertinggal dari AS dan Rusia dalam teknologi luar angkasa, walaupun Presiden Xi Jinping sudah memprioritaskan untuk memajukan program antariksa, dengan alasan keamanan dan pertahanan nasional.
China menegaskan bahwa program antariksa digunakan untuk tujuan damai, tetapi Departemen Pertahanan AS sudah menyoroti peningkatan kapabilitas luar angkasa China dan mengatakan bahwa pihaknya sedang menjalankan kegiatan yang bertujuan mencegah musuh menggunakan aset berbasis luar angkasa sewaktu krisis. Antara/Reuters