Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Kapal Selam Lada Class dengan Propulsi Udara Independen?….Masih Lama

Kapal selam Lada class (photo : RIA “Novosti”)

Galangan kapal JSC “Admiralty Shipyards” (bagian dari United Shipbuilding Corporation) mengharapkan kontrak untuk pembangunan dua kapal selam diesel elektrik Project 677 Lada class berikutnya dapat disimpulkan pada tahun 2018, rilis CEO Alexander Buzakov kepada RIA Novosty.

Kapal selam pertama Project 677 Lada class “Saint Petersburg” saat ini sedang diuji di Armada Utara. Sedangkan dua kapal selam lainnya – Kronstadt dan Velikie Luki.- sedang dalam tahap perakitan.

“Kami berharap dua kapal selam berikutnya muncul dalam program SAP (Program persenjataan negara ), dan tahun depan kita akan dapat menandatangani kontrak dua kapal selam,” kata Buzakov.

Menurut dia, setelah galangan kapal Admiralty Shipyards menyelesaikan pembangunan serangkaian kapal selam Kilo class 636,3 untuk Armada Pasifik, proyek utama untuk penambahan armada kapal selam diesel elektrik adalah kapal selam Project 677.

Buzakov juga mencatat uji sistem propulsi udara independen (AIP) tidak akan dilakukan pada kapal selam “Kronstadt” dan “Velikie Luki”, serta pada dua kapal selam berikutnya. “Kapal selam pasti tanpa sistem AIP, mungkin akan diuji pada beberapa kapal selam berikutnya dari project ini,” tambahnya.

Pada saat ini, proses pengembangan sistem propulsi udara independen kapal selam Lada class oleh insinyur Central Design Bureau untuk Marine Engineering ‘Rubin’ sedang dilakukan.

Keuntungan utama dari sistem propulsi udara independen adalah meningkatkan kemampuan siluman. Sebuah kapal selam yang dilengkapi dengan sistem AIP dapat menyelam lebih lama di bawah air tanpa harus naik untuk mengisi ulang baterainya. Pembangkit elektrik dengan propulsi udara independen yang dikembangkan di Rusia berbeda dari sistem serupa dari negara lain karena menghasilkan hidrogen dengan mereformasi bahan bakar diesel.

Ria Novosti

Share:

Penulis: