Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Dicuri dan Dibongkar, Rudal S-200 Meledak

S-200 milik Iran

Sebuah rudal anti-pesawat S-200 bekas era Soviet yang dicuri telah meledak di pusat daur ulang di Rusia timur, menewaskan dua orang dan melukai satu lainnya.

Rudal S-200 Angara, yang dikenal NATO sebagai SA-5 “Gammon” sudah beroperasi sejak tahun 1960 an, dan saat ini sudah digantikan oleh S-300 dan S-400.

Tidak diketahui bagaimana rudal tersebut bisa berada di pabrik daur ulang (besi tua). Situs berita lokal by24.org menyatakan tujuh ton rudal “telah dicuri” dari sebuah pangkalan militer oleh orang-orang yang tidak dikenal dan dijual ke pabrik besi tua. Kemungkinan rudal meledak saat pekerja berusaha membongkarnya.

Petugas penyelamat yang datang juga menemukan rudal S-200 lain yang masih utuh. Insiden tersebut menjadi perbincangan ramai di media sosial Rusia. Bagaimana mungkin rudal yang masih memiliki hulu ledak bisa berada di fasilitas daur ulang besi dan baja. Beberapa Netizen menyayangkan insiden yang terjadi dan menyebutnya sebagai tragedi.

S-200 atau SA-Gammon adalah sistem pertahanan udara jarak jauh yang statis yang sudah diproduksi dan digunakan semasa era Uni Soviet Tiap baterai terdiri dari 6 peluncur rudal dan satu stasiun radar. Dengan jangkauan 180-300 km (tergantung varian), sistem S-200 mampu menjaga area udara yang luas, dan dapat merontokkan pesawat tempur, pesawat pembom ataupun pesawat AWACS musuh yang coba menyusup.

Beberapa negara Timur Tengah sampai saat ini masih memiliki rudal SAM lawas tersebut, seperti Suriah, Libya dan Iran.

BBC

Share:

Penulis: