Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Ledakan Tewaskan Tentara AS di Afghanistan, 20 Terluka

Tentara AS di Afghanistan
Ledakan Tewaskan Tentara AS di Afghanistan, 20 Terluka 1

Bagram – Seorang tentara Amerika Serikat tewas dan sekitar 20 lainnya luka-luka, sewaktu melaksanakan serangan melawan pasukan tempur kelompok ISIS di Afghanistan, ujar beberapa pejabat pada Kamis 17-8-2017, saat Washington bergumul dengan perdebatan selama berbulan-bulan tentang perang 16 tahun tersebut.

Insiden terjadi Rabu 16-8-2017 di Provinsi Nangarhar, sewaktu beberapa pejabat Pentagon sedang mengunjungi Afghanistan, termasuk Sekretaris Angkatan Udara AS Heather Wilson serta jenderal tertinggi Angkatan Darat dan dan Angkatan Udara.

Ketika matahari terik di lapangan terbang Bagram, Heather Wilson, para jenderal dan sejumlah pasukan AS berkumpul dalam satu upacara khidmat untuk memberi penghormatan kepada prajurit yang gugur. Sebuah peti jenazah terbungkus bendera dimasukkan ke dalam pesawat untuk diterbangkan kembali menuju Amerika Serikat. Beberapa tentara terdiam meratap.

Terdapat banyak keterangan terkait ledakan itu, termasuk jumlah tentara yang terluka atau nama prajurit yang tewas. Seorang pejabat AS mengatakan bahwa sebagian besar tentara AS yang terluka telah selesai menjalani perawatan kesehatan.

Dua pejabat mengatakan bahwa pasukan AS dan Afghanistan terkena ledakan di dalam sebuah bangunan di Nangarhar. Mereka tidak mengatakan apa penyebab ledakan tersebut.

Dengan kematian yang baru terjadi itu, telah 10 tentara AS tewas di Afghanistan pada tahun ini, menurut militer AS. Hampir 2.400 orang tentara Amerika Serikat tewas sejak perang itu dimulai. Perang tersebut dilaksanakan untuk menghadapi serangan al Qaida pada 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Insiden itu menjadi mengingatkan akan tingginya risiko, terhadap keputusan Presiden AS Donald Trump yang sedang mempertimbangkan permintaan dari komandan tinggi di Afghanistan, untuk menempatkan ribuan pasukan lagi.

Tujuan dari penambahan anggota pasukan AS itu adalah untuk membantu pasukan Afghanistan untuk memecahkan kebuntuan melawan gerilyawan Taliban dan pada waktu yang sama, guna mencegah pemberontak saingannya kelompok ISIS, yang berkembang di wilayah Afghanistan akibat berkurangnya wilayah operasi mereka di Suriah dan Irak.

Badan intelijen AS sudah menilai kondisi di Afghanistan hampir pasti akan memburuk hingga tahun depan, apalagi dengan sedikitnya penambahan bantuan militer dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Wakil Presiden AS Mike Pence dan tim keamanan nasionalnya dijadwalkan akan membahas strategi perang Afghanistan dan kebijakan wilayah dalam suatu pertemuan pada Jumat 18 Agustus 2017  di Camp David. Antara/Reuters pada 18-8-2017.

Share:

Penulis: