Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Jalur Penerbangan Selatan Jawa Beroperasi Oktober 2017

Garuda Indonesia (Alf van Beem)
Jalur Penerbangan Selatan Jawa Beroperasi Oktober 2017 1

Jakarta – Jalur penerbangan Selatan Jawa resmi dioperasikan untuk penerbangan sipil 20 Oktober 2017 setelah proses publikasi pada 17 Agustus lalu, kata Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia Novie Riyanto.

“Sudah publikasi 17 Agustus 2017 kemarin, efektif full implementasi 20 Oktober 2017, sudah ‘fixed’ (pasti) beroperasi,” ujar  Novie Riyanto kepada Antara, Senin 21-8-2017 di Jakarta.

Novie Riyanto menjelaskan dibutuhkan waktu 56 hari untuk dari proses publikasi menuju pembukaan secara resmi ruang udara tersebut sesuai dengan standar internasional, yaitu Aeronautical Information Regulation And Control (Airac Cycle).

“Dalam jangka waktu tersebut, memberikan kesempatan kepada pesawat udara untuk memperbarui ‘data base’, seperti ‘flight management system’ (sistem manajemen penerbangan)’,” tutur Novie Riyanto.

Novie Riyanto menuturkan penerbangan yang bisa melintas hanya penerbangan domestik atau pesawat yang teregistrasi PK mengingat wilayah tersebut adalah ruang udara terbatas yang dioperasikan untuk latihan Militer TNI AU.

“Di luar itu tidak boleh, artinya pesawat penerbangan internasional tidak bisa melintas sebab ini menyangkut keamanan,” ujar Novie Riyanto.

Novie Riyanto mengatakan waktu operasional penerbangan sipil, yaitu mulai pukul 14.00 WIB s.d 06.00 WIB, selebihnya dipergunakan oleh TNI AU. “Tetapi, apabila sewaktu-waktu darurat dipakai oleh TNI AU, maka tidak bisa digunakan untuk penerbangan sipil,” tutur Novie Riyanto.

Novie Riyanto menambahkan dengan adanya jalur penerbangan Selatan Jawa, bukan hanya mengurai kepadatan di jalur Utara, tetapi juga bisa menghemat waktu serta bahan bakar sekitar 15-20 persen. “Linier waktu sama ‘fuel’ (bahan bakar) bisa efisien 15 sampai 20 persen,” ujar Novie Riyanto.

Dari segi infrastruktur pun, lanjut Novie Riyanto, sudah siap seperti radar ADS-B (automatic dependent surveillance-broadcast). “Jadi ini bisa mengakomodasi penerbangan misalnya ke Yogyakarta, Solo dan Bali, jadi enggak perlu ke Utara dulu,” ujar Novie Riyanto.

Saat ini, Novie Riyanto mengatakan pihaknya tengah membuat surat perjanjian atau “letter of agreement” terkait pengoperasian penerbangan di jalur Selatan dengan unit pelayanan daerah, seperti Solo dan Madiun.

Share:

Penulis: