Angkatan Laut Malaysia akan segera menerima fregat stealth yang diberi nama Maharaja Lela (pahlawan Melayu yang dieksekusi Inggris pada tahun 1877). Total Malaysia akan membangun lagi lima fregat sejenis yang akan mendapatkan nama pahlawan nasional melayu.
Malaysia adalah pelanggan asing kedua setelah Mesir untuk fregat varian Gowind yang dikembangkan oleh asosiasi kapal Perancis DCNS (sekarang Naval Group).
Kontrak senilai US$2.8 milyar disimpulkan pada tahun 2011 untuk membangun enam fregat. Enam kapal perang pesisir ini akan dibangun dengan dukungan dari DCNS (Naval Group) di galangan kapal Malaysia Boustead Heavy Industries Corporation Berhad (BHIC) Lumut Shipyard di Lumut.
Project Fregat base on Gowind 2500 dipilih oleh Malaysia dalam rangka Second Generation Patrol Vessel (SGPV) atau disebut juga Littoral Combat Ships (LCS), dan rencana pembangunan kapal untuk program ini secara teoritis akan diperpanjang hingga mencapai 12 unit.
Frigate Maharaja Lela Malaysia (credit : RMN)Fregat ini berbobot total 3078 ton, dengan panjang 111 m dan lebar 16 m, sedikit lebih besar dari fregat Damen 10514. Memiliki sistem propulsi empat mesin diesel MTU, yang menyediakan kecepatan penuh hingga 28 knot, dengan daya jelajah hingga 5.000 mil pada kecepatan 15 knot. Fregat Maharaja Lela diawaki 118 orang (termasuk 18 perwira).
Kapal perang ini menggunakan combat management system SETIS (mirip dengan fregat FREMM Perancis) yang terintegrasi dengan tiga radar Thales SMART-S Mk 2 dan EW Thales Vigile 100. Untuk kemampuan anti kapal selam (ASW) dilengkapi towed sonar Thales Kingklip dan Thales CAPTAS 2.
Frigate Maharaja Lela Malaysia (credit : Malaysiandefence.com)Fregat stealth ini dipersenjatai dengan rudal anti kapal Kongsberg NSM buatan Norwegia. Rudal yang bisa dikatakan berkemampuan seperti rudal Tomahawk karena meski memiliki kecepatan dibawah supersonik namun sulit dideteksi radar dan memiliki jangkauan hingga 200 km dengan daya serang sangat presisi.
Selain itu Maharaja Lela class dilengkapi 16 sel peluncur vertikal rudal SAM MBDA VL-MICA untuk pertahanan udara dan satu meriam multifungsi Bofors Mk 3 kaliber 57mm yang selain mampu menghajar target permukaan juga dapat mengatasi target udara jarak dekat seperti helikopter dan rudal musuh yang masuk menyerang.
Persenjataan sekunder lainnya adalah dua canon (RWS) MDS30M Mk 2 kaliber 30mm dan dua triple tabung peluncur torpedo 324mm untuk menghancurkan target bawah air. Fregat Maharaja Lela juga dilengkapi hanggar yang mampu menampung helikopter medium 12 ton.
Setelah nanti diserahkan kepada Tentara Laut Diraja Malaysia, (TLDM), nama fregat ini akan menjadi KD Maharaja Lela.