Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Memasuki Pertahanan Gerilyawan Seperti Membuka “Gerbang Neraka”

Kota Mosul, 26/8/2017 (@IraqiSecurity)
Memasuki Pertahanan Gerilyawan Seperti Membuka "Gerbang Neraka" 1

Baghdad – Pasukan Irak, yang berjuang merebut kembali kota kecil al-Ayadiya, tempat gerilyawan yang lari dari Tal Afar, mengatakan pada Selasa 29-8-2017 bahwa pertempuran tersebut adalah jauh lebih buruk dari pada perebutan Kota Tua Mosul.

Ratusan pasukan tempur, yang sudah terlatih dalam pertempuran, berlindung di dalam rumah dan bangunan tinggi di dalam kota, sehingga menyulitkan pasukan pemerintah untuk bergerak maju, kata perwira militer kepada Reuters.

Pasukan pemerintah Irak merebut kota Mosul dari ISIS pada Juni 2017. Tetapi, perwira Irak, Kolonel Kareem al-Lami, mengatakan memasuki garis pertahanan pertama pasukan tempur di al-Ayadiya seperti membuka “gerbang neraka”.

Pasukan Irak dalam beberapa hari belakangan merebut kembali hampir semua kota Tal Afar di Barat Laut, yang merupakan benteng kelompok ISIS. Mereka sudah menunggu untuk mengambil alih al-Aadiadiya, hanya 11 km Barat Laut kota itu, sebelum menyatakan kemenangan penuh.

Brigade 71 Irak bebaskan wilayah strategis pegunungan Sheikh Ibrahim di timur Tal ‘Afar, 24/8/2017 (@IraqiSecurity)
Memasuki Pertahanan Gerilyawan Seperti Membuka "Gerbang Neraka" 2

Pertahanan kuat dari pasukan tempur di al-‘Ayadiya sudah memaksa pasukan Irak untuk meningkatkan jumlah serangan udara, serta membawa pasukan bantuan dari Polisi federal untuk memperkuat personel tentara, angkatan udara, Polisi Federal, dan lembaga Anti-Terorisme (CTS) pasukan elite yang dilatih Amerika Serikat dan beberapa unit dari Pasukan Mobilisasi Populer Shiya (PMF).

Hingga 2.000 orang pasukan tempur handal yang terlatih dalam pertempuran yang mempertahankan Tal Afar terhadap sekitar 50.000 orang tentara pemerintah Irak  yang merebut Ta Afar pekan lalu.

Pasukan Irak bebaskan Tal Afar, 27/8/2017 (@IraqiSecurity)
Memasuki Pertahanan Gerilyawan Seperti Membuka "Gerbang Neraka" 3

Intelijen militer mengindikasikan bahwa banyak militan yang melarikan diri dari Tal Afar untuk membangun pertahanan yang kuat di al-‘Ayadiya. Banyak motor yang membawa lambang kelompok ISIS terlihat teronggok di pinggir jalan di luar al-Aadiadiya.

Meskipun jumlah pasti pasukan tempur di lapangan di al-‘Ayadiya masih belum jelas, al-Lami, kolonel Angkatan Darat Irak, memperkirakan jumlah mereka sekitar “ratusan” orang.

“Pejuang Daesh (ISIS) jumlahnya ratusan dan berada hampir di setiap rumah di kota ini,” ujar Kolonel Al-Lami. Tembakan penembak jitu, senapan mesin berat dan proyektil anti-lapis baja ditembakan dari setiap rumah, jelas Kolonel Al-Lami.

Pasukan ISIS yang lari dari kejaran tetara Irak, menyerah ke kelompok Peshmerg, 30/8/2017. (@IraqiSecurity)
Memasuki Pertahanan Gerilyawan Seperti Membuka "Gerbang Neraka" 4

“Kami pikir pertempuran untuk Kota Tua Mosul sangat sulit, tapi yang satu ini terbukti berkali-kali sangat buruk,” kata Kolonel al-Lami, “Kami menghadapi pasukan tempur tangguh yang tidak takut dan siap untuk mati.” Dua perwira militer mengatakan kepada Reuters bahwa tidak ada gerak maju signifikan yang sudah dicapai di al-‘Ayadiya. Mereka mengatakan bahwa mereka menunggu serangan bantuan Artileri dan udara untuk menghancurkan kekuatan militan.

The Iraqi people will forever be indebted to the warriors who readily sacrificed their lives for the land of two rivers and its honour (@IraqiSecurity)
Memasuki Pertahanan Gerilyawan Seperti Membuka "Gerbang Neraka" 5

Polisi Federal yang dipanggil pada Selasa 29-8-2017 malam mengatakan bahwa mereka sudah menguasai 50 persen kota tersebut, mengerahkan penembak jitu di gedung-gedung tinggi dan mengintensifkan menembaki markas militan dengan roket, ujar seorang juru bicara kepolisian federal dalam sebuah pernyataan.

Tal Afar menjadi sasaran berikut dari perang dukungan Amerika Serikat terhadap pasukan tempur itu sesudah penguasaan kembali Mosul, tempat kelompok tersebut mengumumkan “kekhalifahannya” atas sejumlah wilayah Irak dan Suriah pada 2014. Antara/Reuters, 30-8-2017.

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Penulis: