Rusia bisa mengirimkan Su-35 hanya dalam waktu beberapa bulan ke Uni Emirate Arab. Jika berita ini benar, penjualan Su-35 bukan hanya akan menjadi peningkatan kemampuan tempur yang signifikan bagi UEA, tapi mungkin juga akan menjadi taktik untuk menekan AS.
Rusia dilaporkan berada di ambang dekat penjualan lebih dari 12 sampai 18 pesawat tempur Su-35 Flanker-E yang canggih ke Uni Emirat Arab.
Jika kesepakatan benar-benar berhasil, itu bisa memberi isyarat berpindahnya mitra lama dari Amerika Serikat ke Rusia, atau bisa juga upaya pihak berwenang di Dubai untuk mendapatkan pengaruh politik dari Washington.
Pada 3 Oktober 2017, media TASS melaporkan UEA berada di jalur untuk membeli lebih dari satu skuadron Flanker-E, biasanya berkisar antara 12 – 18 unit. Sumber-sumber dari Rusia, hampir secara eksklusif dan tidak tercatat telah membahas kemungkinan penjualan ini sejak tahun 2015.
“Mereka (UEA) menginginkan banyak, di atas satu skuadron,” lapor sumber yang dikutip TASS. menurut TASS, jumlah pasti akan ditentukan dalam negosiasi yang mungkin diadakan pada bulan November saat pertunjukan udara di Dubai.
Pembelian Su-35 dalam jumlah besar sangat tepat bagi UEA yang memiliki sekitar 50 jet tempur Mirage 2000-9 buatan Perancis sudah menua, serta lebih dari 50 F-16E / F Desert Falcon buatan AS yang dibeli pada tahun 2005.
Menggantikan armada Mirage yang sudah uzur dengan Su-35 bisa meningkatkan kemampuan tempur Angkatan Udara UEA. Su-35 juga akan menjadi lawan yang berat bagi armada udara negara-negara pesaing UEA.
Su-35 memiliki kemampuan manuver yang mengesankan berkat teknologi vectoring thrust yang canggih. Lebih penting lagi, Flanker-E memiliki radar passive electronically scanned array yang lebih kuat daripada radar Doppler pulse yang dimiliki Mirage 2000.
Su-35 akan memperluas jangkauan tempur pilot UEA, dan dapat mendeteksi pesawat tempur target dan keseluruhan area udara yang dikawal dengan memindai ancaman lebih cepat.
Su-35 juga akan menjadi asset udara penting menghadapi berbagai lawan kuat di wilayah Teluk Persia yang ketat.Seperti Iran yang menjadi pesaing utama dikawasan yang hanya berjarak 240 km dari ibukota Abu Dhabi.