Taiwan – Jakartagreater.com. Taiwan telah menyelesaikan uji coba operasional rudal jelajah buatan dalam negeri yang diluncurkan lewat udara, Wan Chien (ALCM), pada 25 September 2017, dikutip defpost.com, 3/10/2017.
Setelah dilepaskan dari pesawat tempur AIDC F-CK-1 Ching-kuo, yang biasa dikenal dengan Indigenous Defense Fighter (IDF), rudal tersebut terbang selama 80 menit dan mengelilingi Pingtun sejauh 200km.
Wan Chien adalah rudal jelajah subsonik yang memiliki panjang 3,5 meter, diproduksi oleh Institut Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional Chung-Shan (NCSIST). Senjata konvensional ini menyerupai MBDA SCALP / Storm Shadow ALCM dan Raytheon AGM-154 Joint Standoff Weapon (JSOW).
Didukung oleh mesin turbojet, rudal Wan Chein (berarti Sepuluh Ribu Pedang dalam bahasa China) dilaporkan memiliki jangkauan 240km.
Rudal dengan berat 650 kg dipandu oleh INS / GPS dan memiliki terminal seeker. Muatan hulu ledak sekitar 350 kg dengan bahan peledak tinggi, semi-armor piercing, atau submunisi hulu ledak. Hulu ledak submunisi kabarnya bisa dilengkapi dengan 100 hulu ledak bom sekunder.
Rudal ini dirancang untuk memungkinkan Republic of China Air Force (ROCAF) Taiwan, untuk melakukan serangan kejutan jarak jauh terhadap sasaran militer jauh ke dalam wilayah pesisir, yang kini beroperasi di wilayah udara Selat Taiwan.
Rudal jelajah ini terutama ditujukan untuk menyerang landasan pacu bandara militer musuh, rudal Wan Chien ditembakkan dari kejauhan, yang juga bisa menyerang pasukan militer untuk menghindari tembakan defensif dari lokasi sasaran.