Seoul/Washington – Jakartagreater.com. Militer Amerika Serikat (AS) menerbangkan dua pembom strategis ke semenanjung Korea sebagai sebuah demonstrasi kekuatan, di saat Presiden Donald Trump bertemu dengan pejabat tinggi pertahanan untuk membahas bagaimana menanggapi ancaman dari Korea Utara.
Ketegangan meningkat antara Amerika Serikat dan Korea Utara menyusul serangkaian tes senjata oleh Pyongyang dan serangkaian pertikaian yang semakin memuncak antara pemimpin Trump dan Korea Utara Kim Jong Un.
Korea Utara telah meluncurkan dua rudal di atas Jepang dan melakukan uji coba nuklir keenam dalam beberapa pekan terakhir dengan kemajuan yang cepat menuju tujuannya untuk mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir yang mampu mencapai daratan utama AS.
Dua pembom Angkatan Udara B-1B AS bergabung dengan dua pesawat tempur F-15K militer Korea Selatan, setelah meninggalkan markas mereka di Guam, ujar Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, 11/10/2017, dirilis Reuters.
Setelah memasuki wilayah udara Korea Selatan, kedua pembom melakukan latihan penembakan rudal udara ke darat di perairan lepas pantai timur Korea Selatan, kemudian terbang melintasi Selatan ke perairan berbatasan dengan China untuk mengulang latihan tersebut, kata juru bicara tersebut.
Militer AS mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa pihaknya melakukan latihan dengan sejumlah jet tempur Jepang setelah latihan dengan Korea Selatan, sehingga ini pertama kali pembom AS melakukan pelatihan dengan jet tempur baik dari Jepang maupun Korea Selatan pada malam hari.
Pembom AS telah lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam. Sebelumnya, 0ada bulan Agustus, Pyongyang mengancam untuk menembakkan rudal jarak menengah ke arah Guam, wilayah Pasifik AS yang sering dijadikan obyek retorika sasaran serangan oleh Korea Utara.
Tingkatkan Pengawasan
Pejabat pemerintah Korea Selatan dan AS telah meningkatkan pengawasan mereka terhadap provokasi Korea Utara menjelang peringatan ke-72 berdirinya partai penguasa Korea Utara, yang jatuh pada hari Selasa.
Trump mengadakan diskusi pada hari Selasa mengenai opsi untuk menanggapi setiap agresi Korea Utara atau, jika perlu, untuk mencegah Pyongyang mengancam Amerika Serikat dan sekutunya, dengan senjata nuklir, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Trump diberi pengarahan oleh Sekretaris Pertahanan James Mattis dan Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford dalam sebuah rapat tim keamanan nasional, kata pernyataan tersebut.
Rencana operasional perang A.S. dan Korea Selatan, termasuk rencana untuk menghapus kepemimpinan Korea Utara, dicuri oleh peretas yang diduga dari Korea Utara tahun lalu, ujar seorang anggota parlemen partai berkuasa Korea Selatan, pada hari Rabu.
Beberapa 235 gigabyte dokumen militer diambil dari Pusat Data Terpadu Pertahanan Korea Selatan pada bulan September tahun lalu, perwakilan Partai Demokrat Rhee Cheol-hee mengatakan dalam wawancara dengan radio pada hari Rabu, mengutip informasi dari pejabat pertahanan Korea Selatan yang tidak disebut namanya.
Pada bulan Mei, sebuah tim investigasi di dalam kementerian pertahanan mengumumkan bahwa hack tersebut telah dilakukan oleh Korea Utara, namun tidak mengungkapkan informasi apa yang telah diambil.