Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Indonesia-Vietnam Bahas Stabilitas Kawasan dan Batas ZEE

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, ikut hadir dalam pertemuan bilateral antara Menhan RI Ryamizard Ryacudu dengan Menhan Vietnam, Jenderal Ngo Xuan Lich , Jumat, 13-10-2017 di Jakarta.

Jakarta, Jakartagreater.com – Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, S.E., M.H. ikut hadir dalam pertemuan bilateral antara Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dengan Menteri Pertahanan Vietnam, Jenderal Ngo Xuan Lich pada Jumat 13-10- 2017di Aula Bhinneka Tunggal Ika, Kantor Kementerian Pertahanan, Jl. Medan Merdeka Barat No. 13-14, Jakarta.

Pertemuan ini diselenggarakan dengan maksud meneruskan kerja sama yang sudah berlangsung dengan sangat baik di bidang pertahanan oleh kedua negara. Selain itu, kesempatan ini juga digunakan sebagai kunjungan balasan Menhan RI pada bulan Agustus 2016 lalu.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, ikut hadir dalam pertemuan bilateral antara Menhan RI Ryamizard Ryacudu dengan Menhan Vietnam, Jenderal Ngo Xuan Lich , Jumat, 13-10-2017 di Jakarta

Selain membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, forum ini juga mendiskusikan tentang stabilitas keamanan di kawasan Laut Cina Selatan, keamanan maritim terutama di wilayah perairan Kepulauan Sulu, Filipina, permasalahan illegal fishing dan beberapa isu lainnya terkait ancaman terorisme seperti ancaman Islamic States of Iraq and Syria (ISIS).

Sehari sebelumnya pada Kamis 12-10-2017  Kepala Bakamla RI sudah melaksanakan pertemuan tidak resmi dengan Komandan Vietnam Coast Guard (VCG) di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat. Beberapa hal substantif yang dibahas lebih mengarah kepada aspek keamanan dan keselamatan maritim kedua negara.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, ikut hadir dalam pertemuan bilateral antara Menhan RI Ryamizard Ryacudu dengan Menhan Vietnam, Jenderal Ngo Xuan Lich , Jumat, 13-10-2017 di Jakarta

Salah satunya mengarah kepada teguran untuk VCG yang menurut Nota Diplomatik Kementerian Luar Negeri digolongkan kepada tindak ‘Unfriendly and Hostile Act’ atas kegiatan pengawalan kapal ikan Vietnam yang melewati dan melakukan kegiatan penangkapan ikan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang di klaim oleh Pemerintah RI tanggal 14-16 September 2017 dan mengganggu proses penegakan hukum oleh aparat Indonesia.

Bakamla RI meminta agar VCG dapat menahan diri untuk menjaga kerja sama bilateral dan Kemitraan Strategik antara Pemerintah RI dan Vietnam, khususnya di wilayah yang batasnya belum disetujui secara bilateral oleh kedua negara.

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Ari Soedewo, ikut hadir dalam pertemuan bilateral antara Menhan RI Ryamizard Ryacudu dengan Menhan Vietnam, Jenderal Ngo Xuan Lich , Jumat, 13-10-2017 di Jakarta

Bakamla RI mengingatkan bahwa Pemerintah RI dan Vietnam masih merundingkan batas ZEE, dan pada kunjungan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam Nguyen Phu Trong tanggal 23 – 24 Agustus 2017 lalu disepakati bahwa Vietnam akan bersikap lebih fleksibel dalam usaha mencapai kesepakatan bersama dan kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti dengan segera menyelenggarakan pertemuan teknis membahas penetapan perbatasan ZEE RI – Vietnam. (Humas Bakamla RI).

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: