Jerusalem. Jakartagreater.com – Israel pada Senin, 16/10/2017 menyetujui rencana pembangunan 31 permukiman di Hebron, Tepi Barat, ujar seorang juru bicara, dan menjadi sebuah langkah awal pembangunan di wilayah yang diduduki Israel tersebut.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendapat peningkatan tekanan untuk melakukan perluasan permukiman dari sekutu sayap kanannya, meski pembangunan tidak segera terwujud akibat proses birokrasi yang masih berjalan.
#BREAKING Israel approves Hebron settlement plans for first time since 2002: NGO
— AFP news agency (@AFP) October 16, 2017
//platform.twitter.com/widgets.js
Pemerintahannya telah membuat banyak pengumuman tentang pembangunan tersebut belakangan ini, membuat marah warga Palestina yang menginginkan terwujudnya pendirian negara mereka di wilayah yang dicaplok Israel dalam perang 1967.
Namun, para pendukung pembangunan permukiman mengatakan bahwa meskipun terdapat serangkaian pengumuman untuk pembangunan ribuan rumah di Tepi Barat, hanya sebagian kecil yang kemungkinan akan terwujud pembangunannya.
Hebron adalah kota Palestina terbesar di wilayah Tepi Barat, yang diduduki Israel, dengan jumlah penduduk sekitar 216.000. Sekitar 1.000 pemukim Israel tinggal di jantung kota itu, yang selama beberapa dasawarsa menjadi sumber gesekan.
Kelompok pemantau Peace Now, mengeluarkan keterangan rencana proyek di daerah Hebron, yang akan menjadi tempat permukiman dan melalui lamannya menunjukkan grafik tentang rencana pembangunan blok apartemen empat lantai di kawasan itu.
Mereka mengatakan bahwa terakhir kali permukiman dibangun di daerah tersebut pada 2002, dirilis Reuters.
Hadar Horen, juru bicara badan Israel yang menangani warga di Tepi Barat, tidak bersedia menanggapi keterangan yang dikeluarkan oleh Peace Now dan mengatakan keputusan komite perencanaan akan diumumkan nanti.