Beijing, Jakartagreater.com – Beijing mengumumkan pada Senin 16-10-2017 bahwa bandar udara baru bernilai 80 miliar yuan (121 triliun rupiah lebih) dibuka pada Oktober 2019 di tengah pembangunan gencar prasarana oleh Presiden Xi Jinping. Bandar udara tersebut diperkirakan menjadi salah satu yang terbesar di dunia.
Perwakilan pembangunan itu memamerkan kerangka luas “Bandar Udara Baru Beijing”, yang terbuat dari 1,6 juta meter kubik beton, 52 ribu ton baja dan membentang 47 kilometer persegi, termasuk landasan pacu. “Jika dijajarkan bersama, terdapat gerbang sepanjang kurang lebih 5 Km,” ujar juru bicara proyek Zhu Wenxin, “Ini adalah contoh bagus dari kapasitas produksi nasional China.”
Bandar udara tersebut diharapkan dapat melayani 45 juta penumpang awal dalam setahun dengan pada akhirnya berdaya tampung 100 juta penumpang, menempatkannya setara dengan bandar udara antarbangsa Hartsfield-Jackson Atlanta.
Prakarsa pembaruan di bandara tersebut datang sewaktu Partai Komunis, yang berkuasa, siap membuka kongres ke-19 akhir minggu ini, yang merupakan acara kepemimpinan 2 kali dalam satu dekade, di mana Xi Jinping akan mengkonsolidasikan kekuasaan dan menekankan proyek serta kebijakan yang berhasil sejak 5 tahun pertama.
Proyek yang berakhir pada 2014, adalah salah satu investasi infrastruktur terbesar di kawasan tersebut di bawah peraturan Xi Jinping, yang dilanda kekhawatiran akan perlambatan pertumbuhan ekonomi, tetapi tampak sedikit diimbangi oleh sebuah konstruksi.
China sudah berusaha untuk meningkatkan citranya, baik sebagai pusat penerbangan dan pabrikan dalam beberapa tahun terakhir. Jet penumpang rumahan pertama di negara itu, C919, diluncurkan penerbangan perdananya pada Mei 2017, merayap ke pasar bernilai miliaran dolar yang sekarang ini didominasi oleh perusahaan pembuat pesawat, Boeing dan Airbus.
Terletak 67 Km dari Selatan Beijing, bandara tersebut secara teknis jatuh di Provinsi yang merupakan tetangga Beijing, Hebei, meskipun pada akhirnya bandara itu akan mendirikan zona pengembangannya sendiri.
Bandara baru tersebut akan mengurangi tekanan pada bandara internasional Beijing yang ada, ke arah Timur Laut Beijing dan sekarang ini merupakan bandara terbesar kedua di dunia ditinjau dari volume penumpang, yang membuka terminal baru senilai 3,6 miliar dolar AS pada 2008 menjelang Olimpiade Musim Panas Beijing.
Bandar udara baru tersebut akan terhubung ke Beijing dengan kereta api kecepatan tinggi dengan kecepatan tertinggi 350 Km per jam serta kereta antarkota dan jalan tol utama. (Antara/Reuters).