Tripoli, Jakartagreater.com – Kontak senjata baru terjadi pada Selasa 17-10-2017 di pusat Ibu Kota Libya, mengakibatkan ditutupnya Bandara Udara Internasional Mitiga, untuk ketiga kali dalam waktu kurang dari 2 hari.
“Kontak senjata meletus lagi di permukiman di Daerah Ghararat sesudah pasukan keamana mengambil-alih kekuasaan. Patroli Pasukan Penangkal Khusus menghadapi serangan gencar,” kata satu sumber keamanan kepada Xinhua.
“Kontak senjata masih berlanjut. Penerbangan di Bandar Udara Internasional Tripoli sudah dihentikan sebab kontak senjata terlalu dekat dengan bandar udara, dan peluru bisa mengenai pesawat yang terbang di atas wilayah itu,” tambah sumber tersebut.
Penutupan itu adalah yang ketiga dalam waktu kurang dari 2 hari, kata Xinhua, yang dipantau Antara pada Rabu 18-10-2017 pagi di Jakarta. Bandar udara tersebut ditutup pada Selasa 17-10-2017 pagi selama beberapa jam, sebelum penerbangan dilanjutkan.
#Tripoli‘s Maitiqa airport resumes flights after Ghararat fell to the Deterrence Force. 10 fighters were killed in the clashes. #Libya pic.twitter.com/g9LpowU4Pm
— The Libya Times (@thelibyatimes) October 17, 2017
//platform.twitter.com/widgets.js
Pasukan Penangkal Khusus Kementerian Dalam Negeri sebelumnya mengumumkan pasukan tersebut mengambil-alih kendali atas daerah itu dan menganggapnya sebagai “zona militer”.”Banyak penjahat sudah ditangkap di Daerah Ghararat. Daerah tersebut sekarang sepenuhnya diamankan,” kata Pasukan itu sebelumnya.
Kontak senjata Selasa 17-10-2017 menewaskan 3 orang dan luka-luka 4 orang lagi, termasuk seorang Perwira Pasukan Penangkal, kata beberapa sumbre keamanan dan medis. Pasukan tersebut memperingatkan warga agar “tidak berkeliaran di tempat kontak senjata demi keselamatan mereka”.
Libya menderita kevakuman keamanan dan kerusuhan sejak aksi perlawanan yang menggulingkan pemerintah Muammar Gaddafi pada 2011. Negeri itu dirongrong oleh kerusuhan dan perpecahan politik. (Antara/Xinhua-OANA).
