Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Militer Irak Rebut 44 Sumur Minyak di Nineveh

dok. Pasukan Irak. (istimewa)
Militer Irak Rebut 44 Sumur Minyak di Nineveh 1

Baghdad. Jakatagreater – Pasukan keamanan Irak merebut 44 sumur minyak pada Jumat 20-10-2017 di daerah sengketa di Provinsi Nineveh, Irak Utara, setelah penarikan pasukan Peshmerga Kurdi, kata miiter Irak.

Divisi Ke-15 Angkatan Darat sepenuhnya menguasai Kota Kecil Zummar, selain 44 sumur minyak di dekatnya di ladang minyak Ayn Zala dan Butma, kata kantor media Komando Operasi Gabungan Irak (JOC) di dalam satu pernyataan singkat, demikian laporan Xinhua, yang dipantau Antara pada Sabtu 21-10-2017 di Jakarta.

Zummar terletak sekitar 60 Km di sebelah Barat-Laut Ibu Kota Provinsi Nineveh, Mosul, pasukan keamanan Irak dikerahkan kembali Pada Jumat 20-10-2017 pagi di Kota Kecil Altun Kupri, sekitar 40 kilometer di sebelah Utara Kirkuk, dan sepenuhnya menguasai kota kecil tersebut setelah kontak tembak pada pagi hari dengan pasukan Peshmerga.

Kota kecil strategis Altun Kupri berada di antara Kirkuk dan Ibu Kota Regional Kurdi, Erbil. Gerak maju pasukan keamanan di Provinsi Nineveh dan Atlun Kupri terjadi beberapa hari sesudah pasukan Irak merebut kembali instalasi minyak, ladang minyak dan pipa saluran di Provinsi Kirkuk, yang kaya akan minyak dan daerah sengketa lain di luar Wilayah Kurdi.

Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi, yang juga adalah Panglima Tertinggi Pasukan Keamanan Irak, memerintahkan pasukannya pada Senin 16-10-2017 memasuki Provinsi Kirkuk di Irak Utara untuk merebut kembali kekuasaan atas daerah sengketa, yang mempunyai penghuni bermacam suku.

Ketegangan meningkat antara Baghdad dan Wilayah Kurdi sesudah suku Pemerintah Wilayah Kurdi melaksanakan referendum kontroversial mengenai kemerdekaan Wilayah Kurdistan dan daerah sengketa.

Kemerdekaan Wilayah Kurdistan ditentang bukan hanya oleh Pemerintah Sentral Irak, tapi juga oleh negara lain sebab itu akan mengancam keutuhan Irak dan merusak perang melawan pasukan tempur fanatik ISIS.

Negara tetangga Irak, terutama Turki, Iran dan Suriah khawatir usaha kemerdekaan Suku Kurdi Irak mengancam keutuhan wilayah mereka juga, sebab banyak penduduk Kurdi hidup di ketiga negara itu. (Antara/Xinhua-OANA).

Share:

Penulis: