Makassar, Jakartagreater.com – Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyatakan jika dirinya belum punya agenda lagi untuk berangkat ke Amerika Serikat (AS). “Belum ada lagi karena meetingnya (pertemuannya) berakhir hari ini,” ujar Gatot Nurmantyo setelah selesai memberikan pengarahan kepada 5.000 personel TNI dan Polri pada Rabu 26-10-2017 di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan.
Panglima TNI mengatakan, sejak dirinya dilarang masuk keAmerika Serikat, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo langsung melaporkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo dan menjadi urusan Kementerian Luar Negeri. Panglima juga mengaku setelah beberapa hari penolakan dirinya masuk Amerika Serikat, ia pun menunggu petunjuk dari Presiden Joko Widodo apakah akan diperintahkan atau tidak.
Terlebih setelah Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menerima surat permintaan maaf dari Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph F Durford, Jr dan mengundangnya kembali untuk berkunjung sebagai undangan.
“Jenderal (Joseph) sudah menulis surat kepada saya dan meminta maaf, mengundang saya ke sana (Amerika) cuma saya sampaikan bahwa sekarang ini semua sudah saya serahkan kepada presiden dan saya ke sana sebagai panglima utusan presiden maka saya berangkat hanya atas nama presiden,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan menghadiri acara “Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization” (VEOs) yang dilaksanakan pada 23-24 Oktober 2017 di Washington DC atas undangan Panglima Angkatan Bersenjata AS, Jenderal Joseph F. Durford, Jr.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menjelaskan bahwa Panglima TNI mendapat undangan resmi yang dikirim oleh Pangab Amerika Serikat, dan Jenderal Gatot pun sudah membalas surat tersebut dan mengkonfirmasi kehadirannya. Namun, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo tidak jadi hadir pada acara tersebut sebab adanya larangan masuk ke wilayah AS.
Menurut Mayjen TNI Wuryanto, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo beserta isteri dan delegasi sudah mengurus visa dan administrasi lainnya untuk persiapan keberangkatan ke AS. Kemudian, pada Sabtu 21 Oktober 2017, Panglima TNI siap berangkat menggunakan maskapai penerbangan Emirates.
“Beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection,” ungkap Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto.
Mayjen TNI Wuryanto mengatakan bahwa terkait peristiwa itu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah melapor kepada Presiden RI, Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam serta mengirim surat kepada Jenderal Joseph F Durford Jr dan sekarang ini masih menunggu penjelasan atas insiden larangan masuk tersebut.
Kesalahan Administratif
Kedutaan Besar Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan mengenai kasus rencana keberangkatan Panglima TNI Gatot Nurmantyo ke Amerika Serikat, melalui situs id.usembassy.gov, tanggal 25/10/2017.
Menurut rilis tersebut : Pada hari Sabtu, 21 Oktober, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo beserta istri mengalami penundaan saat akan naik pesawat menuju Amerika Serikat karena kesalahan administratif. Kesalahan tersebut secara cepat diluruskan. Kami telah mengambil tindakan yang tepat untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali. Tidak ada larangan terbang untuk Panglima TNI dan istri, dan kami dengan senang hati menyambut mereka di Amerika Serikat.
Kami tetap menjaga komitmen Kemitraan Strategis kami dengan Indonesia, sebagai cara untuk memberikan keamanan dan kemakmuran bagi bangsa di kedua negara. Kami menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan kami telah menyampaikannya kepada Pemerintah Indonesia.
Pemerintah Amerika Serikat berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap orang yang akan melakukan perjalanan ke Amerika Serikat diteliti dan diperiksa secara saksama demi menjaga tanggung jawab kami terhadap keamanan nasional AS. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas bantuannya dalam menyelesaikan hal ini.
(Antara/id.usembassy.gov).