Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Strategi Penguatan Air Power Indonesia

F-16 TNI AU dalam Exercise Elang AUSINDO 17, Darwin, Australia, 20/10/2017. (photo : Sid Michell -sid@aviationspottersonline.com)
Strategi Penguatan Air Power Indonesia 1

Jakarta. Jakartagreater.com Tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) menjadikan Kondisi geografis Indonesia yang strategis serta memiliki satu choke points bagi perdagangan Internasional, namun di sisi lain akan menjadikan Indonesia sangat rawan atas pelanggaran kedaulatan udara dan laut.

Hal ini dikatakan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (Wakasau) Marsdya TNI Hadian Sumintaadmadja dalam sambutan pada pembukaan seminar National Air And Space Power Center Of Indonesia (NASPCI) di Club Eksekitif Persada, Jakarta, 25/10/2017.

Menurut Marsdya TNI Hadian Sumintaadmadja pengamanan choke points Indonesia merupakan sebuah strategi penting diterapkan dalam rangka memastikan stabilitas lalu lintas perdagangan internasional yang melewati Indonesia dan memastikan tidak ada ancaman terhadap kedaulatan NKRI.

Wakasal Marsdya TNI Hadian Sumintaadmadja dalam seminar National Air and Space Power Center of Indonesia (NASPCI), Jakarta, 25/10/2017.
Strategi Penguatan Air Power Indonesia 2

Untuk menjaga wilayah kadaulatan ruang udara nasional, Indonesia belum mampu mewujudkan prinsip kedaulatan penuh dan eksklusif. Namun, upaya untuk meminimalisir pelanggaran wilayah udara nasional dengan menggunakan satelit penginderaan jarak jauh didukung dengan kekuatan penindakkan berupa gelar pesawat tempur dan rudal telah dilaksanakan pada saat ini.

Ketua NASPCI Marsda TNI (Purn) U.H. Harahap mengatakan, tanggung jawab mengembangkan dan memperkuat kekuatan udara bukan hanya berada di tangan TNI Angkatan Udara semata, akan tetapi semua elemen dirgantara nasional seperti : instansi, lembaga, perusahaan baik pemerintah maupun swasta terutama terkait pengembangan dan pembinaan dunia penerbangan dan ruang angkasa.

Seminar National Air and Space Power Center of Indonesia (NASPCI), Jakarta, 25/10/2017.
Strategi Penguatan Air Power Indonesia 3

NASPCI merupakan counterpart penting bagi TNI Angkatan Udara dan TNI dalam langkah pengembangan air power dan air space power di indonesia. NASPCI hadir sebagai lembaga non profit dengan mengacu pada rencana program kerja tahunan akan senantiasa memberikan masukan dan saran kebijakan dalam bidang kekuatan udara dan luar angkasa secara umum kepada pemerintah, khususnya kepada TNI AU sesuai dengan dinamika pertahanan dan keamanan di era perang modern saat ini.

Seminar dengan mengangkat tema “Penggunaan alat penginderaan jarak jauh dan peluru kendali dalam menjaga kedaulatan ruang udara nasional”, tersebut menghadirkan pembicara antara lain: Pangkohanudnas. Marsda TNI Yuyu Sutisna menyampaikan tentang Perspektif AU dalam menjaga kedaulatan ruang udara nasional, Colonel Stephan Schaendler dari Rheinmetall berbicara tentang air defense solution, Ir. Ricky Hendrik Egam dari PT Sari Bahari memaparkan dari perspektif industri, Andi Widjajanto menyampaikan mengenai kendali ruang udara, dan Prof. Hikmahanto Juwana menyampaikan permasalahan ruang udara dalam perspektif hukum internasional. (Dispen AU).

Share:

Penulis: