Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Uni Eropa Akan Uji Penerbangan di Papua

Maskapai Uni Eropa (wikipedia)
Uni Eropa Akan Uji Penerbangan di Papua 1

Jakarta, Jakartagreater.com – Uni Eropa akan menguji penerbangan di Papua dalam rangka upaya pencabutan larangan terbang (EU Ban) bagi maskapai-maskapai Indonesia ke Benua Eropa, kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Agus Santoso.

Agus Santoso mengatakan pada Minggu 14 Januari 2018 di Jakarta, bahwa Papua adalah daerah yang dipilih oleh tim audit keselamatan penerbangan Uni Eropa yang akan dilaksanakan pada Maret 2018. “Kita sudah meraih Kategori 1 Federal Aviation Administration, saatnya kita menagih pencabutan larangan EU Ban ke Eropa selama 10 tahun ini.

EU Ban memberikan syarat tambahan lagi, yaitu titik asesmen di Papua,” ujar Agus Santoso. Untuk itu, Agus mengatakan pihaknya harus mempersiapkan dengan sebaik-baiknya mengingat kondisi geografis Papua yang dinilai cukup sulit untuk penerbangan karena area pegunungan. Aspek-aspek yang akan dinilai, dia menyebutkan, di antaranya regulasi, bandara, maskapai, kelaikudaraan dan lainnya.

“Kami sudah sampaikan kepada maskapai ada atau tidaknya tes ini, tetap dilakukan ‘ramp check’, dan operator harus paham bahwa kita bukan mencari-cari kesalahan, tapi operator dan regulator harus sinergi karena kami perlu timbal-balik tentang keselamatan penerbangan di Indonesia,” ujar Agus Santoso

Agus Santoso menuturkan alasan Uni Eropa ingin melakukan audit di Papua, yaitu jumlah bandara di Papua adalah sepertiga dari jumlah bandara di Indonesia. Selain itu, agar Papua dikembangkan seperti bandara-bandara di wilayah Indonesia bagian Barat lainnya.

” Puluhan tahun lalu itu Papua dianggap ‘remote area’, jauh dari Jakarta dan tidak tersentuh inspektur, kami harus terbang minimal 5 jam dulu jadi dianggap kurang diperhatikan oleh regulator,” ujar Agus Santoso. . Maskapai-maskapai yang akan diperiksa, yaitu maskapai Lion Group, Sriwijaya dan lainnya.

Untuk bandara atau “air strip” sendiri, dia menambahkan akan dibenahi karena ketika dahulu dibangun belum memenuhi standar.”Air strip seadanya, arah landasan pacunya salah, tapi kami sudah mempelajari akan membuat komparasi seperti kondisi di Alaska,” ujar Agus Santoso.

Agus Santoso mengatakan apabila lolos audit EU Ban, maka seluruh maskapai bisa terbang ke Benua Biru itu.”Namun, meskipun belum tentu semua maskapai akan membuka rute ke Eropa, tujuannya adalah nama baik Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara ,Kementerian Perhubungan Agus Santoso. (Antara)

Share:

Facebook
Twitter
WhatsApp

Penulis: