JakartaGreater.com – Angkatan Udara China tampaknya telah menempatkan pesawat tempur terbaiknya yakni jet tempur siluman J-20 untuk melakukan latihan dengan jet tempur canggih lainnya, seperti dilansir dari laman The Straits Times.
Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA-AF) mengatakan dalam sebuah rilis berita pada hari Kamis, bahwa sejulah jet tempur generasi kelima telah J-20 turut ambil bagian dalam serangkaian latihan tempur melawan J-16 dan J-10C yang kurang maju.
Latihan tersebut berlangsung selama sembilan hari terakhir di sebuah pangkalan udara yang tidak diungkapkan dan berlangsung realistis. Jet tempur J-20 berlatih manuver tempur jarak jauh selama latihan ini, menurut rilis berita tersebut tanpa menjelaskan lebih jauh.
Dilansir dari laman Xinhua.net, menyebutkan bahwa latihan ini adalah pertama kalinya Angkatan Udara China mengkonfirmasi bahwa J-20 telah berpartisipasi dalam latihan tempur.
Pada bulan Juli tahun lalu, Angkatan Udara China mengirimkan 3 (tiga) J-20 ke sebuah pawai militer di wilayah otonomi Mongolia dan menggunakan kesempatan itu, untuk mengumumkan beberapa detail tentang bagian dalam kokpit jet tempur J-20 pertama kali.
Pada akhir September, juru bicara Kementerian Pertahanan China mengkonfirmasi pada sebuah konferensi pers bahwa pesawat generasi kelima telah ditugaskan ke Angkatan Udara PLA.
China melakukan penerbangan perdana dari jet tempur siluman J-20 pada Januari 2011 dan mendeklasifikasi pesawat tersebut pada bulan November 2016.
Dikembangkan oleh Aviation Industry Corp of China, raksasa dirgantara milik negara, jet tempur J-20 memikul tanggung jawab berat yang diberikan oleh Angkatan Udara PLA untuk menciptakan ruang bagi pesawat lain selama pertempuran udara, menurut Zhang Hao, Kepala Pusat Uji Penerbangan Angkatan Udara China.
“J-20 akan seperti jarum yang bisa menembus dan menghancurkan jaringan pertahanan udara musuh. Pesawat ini adalah senjata ofensif yang khas, memiliki stabilitas, kemampuan siluman, kapasitas kesadaran situasional, dan sistem kendali penembakan”, katanya Zhang Hao kepada saluran CCTV.