Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

India Mengembangkan Amunisi FSAPDS Untuk Tank T-90MS

4f7dc rusia t 90
Parade tank tempur utama T-90 buatan Rusia. © Wikimedia Commons

JakartaGreater.com – Organisasi Litbang Pertahanan India (DRDO) mengklaim bahwa mereka telah melakukan serangkaian percobaan selama 10 hari, yang sangat berhasil, seperti dilansir dari laman Sputnik News.

DRDO India telah berhasil melakukan percobaan penetrasi menggunakan amunisi Fin Stabilized Armour Piercing Discarding Sabot (FSAPDS) yang telah dirancang dan juga dikembangkan untuk tank tempur utama T-72 dan T-90 Angkatan Darat India.

“Hasil percobaan menetapkan kemampuan penetrasi amunisi FSAPDS yang dirancang secara mandiri, sejajar dengan amunisi tank buatan NATO dan Rusia”, menurut dokumen DRDO.

Amunisi ini dikembangkan oleh Armament Research and Development Establishment (ARDE), Pune, dan pengujian dilakukan antara November dan Desember tahun lalu.

India, hingga kini mengimpor sekitar 3.500 FSAPDS untuk tank T-90 dan T-72, senilai lebih dari $ 70 juta per tahun. Sejak tahun 2012, Angkatan Darat India mengandalkan Rusia untuk pengadaan amunisi kritis tersebut, menyusul daftar hitam Industri Militer Israel oleh pemerintah India atas tuduhan telah melakukan kesalahan pada pembelian militer.

“Dengan biaya rendah, tingkat keausan rendah dan tekanan kamar moderat, amunisi ini sangat aman dan efektif dalam jangkauan tempur. Percobaan yang berhasil akan membuka jalan mengatasi kekurangan amunisi untuk tank T-72 dan T-90”, tulis DRDO.

Militer India kini menghadapi kekurangan amunisi kritis untuk tank tempur utama dan berencana mengimpor seratus ribu butir amunisi tersebut demi memenuhi kebutuhan mendesak, sambil mempromosikan manufaktur dalam negeri untuk kebutuhan masa depan.

Pada bulan Juni tahun lalu, Angkatan Darat India telah mengeluarkan tender terperinci untuk mengakuisisi seratus ribu amunisi FSAPDS, untuk menghancurkan tank tempur utama dan kendaraan tempur infanteri musuh.

Kementerian Pertahanan India juga meminta produsen dalam negeri memasok amunisi senilai $ 3 miliar untuk angkatan bersenjata selama dekade berikutnya. Saat ini, pabrik persenjataan milik pemerintah yang mengelola 41 unit manufaktur dan 32 perusahaan lainnya memiliki monopoli atas produksi amunisi.

Kementerian Pertahanan India juga telah melayangkan tender kepada produsen swasta dalam negeri untuk memasok jenis amunisi penembus lapis baja 125 mm untuk T-90 dan T-72, sejumlah peluncur granat multilaras 40mm dan 30mm yang digunakan oleh infanteri lapis baja.

Amunisi FSAPDS adalah amunisi energi kinetik yang paling mematikan, karena mampu menghancurkan semua jenis perisai tank dalam jangkauan tembak. Komponen FSAPDS bersifat sensitif dan canggih dan sangat hati-hati selama pembuatan dan perakitannya. Akurasi dimensi dan bobot berbagai komponen di jaga agar mendekati batas toleransi untuk mencapai kinerja keseluruhan amunisi yang optimal.

Share:

Penulis: