Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Uji Coba Pencegat Tamir dari IFPC Militer AS

0de33 israel tamir interceptor iron dome
Uji coba pencegat Tamir alias Iron Dome melalui peluncur multi-misi IFPC Inc.2. © Courtesy U.S. Army/Youtube

JakartaGreater.com – Angkatan Darat AS sedang mencari rudal permukaan-ke-udara baru untuk menghadapi pesawat tak berawak, roket dan juga artileri melalui program Indirect Fire Protection Capability Increment 2. Salah satu alternatif yang telah di uji sejauh ini adalah pencegat Tamir buatan Israel, seperti dilansir dari Defense News.

Angkatan Darat AS menyebutnya sebagai Expanded Mission Area Missile atau EMAM, akan menjadi pencegat kedua yang memenuhi persyaratan militer AS untuk program Indirect Fire Protection Capability Increment 2 (IFPC Inc.2) yang dikembangkan untuk melawan ancaman dari roket, artileri dan mortir selama bertahun-tahun.

Angkatan Darat harus mengalihkan prioritas untuk menghadapi ancaman drone dan rudal jelajah yang berkembang pesat di arena Timur Tengah dan juga Eropa Timur.

Militer AS telah memilih sebuah pencegat untuk sistem tersebut yaitu rudal Sidewinder AIM-9X. Namun, karena IFPC akan memiliki kemampuan sebagai peluncur multi-misi (MML), mereka ingin memasukkan berbagai jenis pencegat untuk dapat dipakai oleh sistem tersebut dari waktu ke waktu.

Alternatif yang dilakukan pengujian meliputi Hellfire Longbow, Stinger, rudal miniatur hit-to-kill (MHTK), dan pencegat Tamir, yang digunakan oleh sistem Iron Dome buatan Rafael. Angkatan Darat juga berencana untuk menguji energi terarah terhadap target UAS sebagai bagian dari program ini.

Layanan tersebut akan mengalokasikan anggaran sebesar US $ 519,7 juta pada tahun fiskal 2018 sampai 2023 untuk program ini.

Share:

Penulis: