Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

Arab Saudi Siap Beli 48 Typhoon Seharga $ 13,8 Miliar

Jet tempur Eurifighter Typhoon buatan BAE Systems, Inggris. © Mark Harkin via Wikimedia Commons

JakartaGreater.com – Pemerintah Arab Saudi dikabarkan telah menandatangani sebuah kesepakatan sementara dengan Pemerintah Inggris untuk membeli 48 unit jet tempur Typhoon dari Inggris, seperti dilansir dari laman Independent.

Jika diselesaikan, kesepakatan yang telah dicapai di hari terakhir kunjungan Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman itu, akan menjadi dorongan utama bagi BAE Systems yang memiliki sekitar 35.000 karyawan di Inggris.

Kesepakatan Typhoon tersebut berpotensi mencapai GBP £ 10 miliar atau sekitar USD $ 13,85 miliar bagi BAE Systems akan terbukti kontroversial karena keterlibatan Saudi dalam konflik berdarah di Yaman.

Rezim Saudi terlibat dalam sejumlah kampanye pengeboman berdarah di Yaman, yang telah membunuh sejumlah besar warga sipil disana dan memicu krisis kemanusiaan, sehingga kesepakatan tersebut akan menimbulkan reaksi dari para juru kampanye anti-perang.

Dampak kerusakan di Yaman diperlihatkan dalam sebuah video yang mengejutkan oleh International Rescue Committee.

Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson mengumumkan kesepakatan tersebut setelah bertemu dengan Putra Mahkota Saudi. Gavin Williamson mengatakan bahwa Riyadh-London telah membuka sebuah babak baru dalam hubungan historis kedua negara.

“Kami telah mengambil langkah penting untuk menyelesaikan pesanan lainnya untuk jet tempur Typhoon yang akan meningkatkan keamanan di Timur Tengah, termasuk meningkatkan industri pertahanan dan pekerjaan di sektor kedirgantaraan Inggris yang tak tertandingi”, lanjut Williamson.

Pada bulan Oktober, BAE Systems mengumumkan PHK 1.400 karyawan yang berada di divisi kedirgantaraan pada lima lokasi selama tiga tahun ke depan, karena disebabkan perlambatan produksi Typhoon. Dengan kesepakatan baru tersebut, yang berpotensi mencapai sekitar GBP £ 10 miliar, maka secara signifikan akan meningkatkan prospek perusahaan.

CEO BAE Systems, Charles Woodburn mengatakan bahwa “Memorandum of Intent” atau MoI adalah langkah menuju kontrak penuh atas pesawat tempur tersebut, dimana perusahaan telah menandatangani sebuah kesepakatan senilai GBP £ 5 miliar dengan Pemerintah Qatar untuk menyediakan 24 unit jet tempur pada bulan Desember.

“Kami berkomitmen untuk mendukung Kerajaan Arab Saudi yang kini telah berencana memodernisasi angkatan bersenjatanya serta mengembangkan kemampuan industri utama pertahanan sejalan dengan penyampaian Visi 2030”, kata Woodburn.

Visi 2030 adalah program reformasi di seluruh negeri yang di cetuskan oleh Pangeran Salman, yang oleh pendukungnya disebut sebagai seorang pembaharu sosial, termasuk memberdayakan perempuan sampai tingkat yang tidak pernah terlihat sebelumnya di Kerajaan Saudi.

Namun para aktivis kemanusiaan menunjukkan bahwa kampanye pemboman di Yaman sebagai tanda bahwa Pemerintah Kerajaan Arab Saudi bukanlah sebuah negara dimana Inggris harus berurusan dengannya.

Berdasarkan data statistik yang berasal dari Pemerintah Inggris, menunjukkan bahwa sejak kampanye pemboman di Yaman dimulai pada tahun 2015, Pemerintah Inggris telah memberikan lisensi senilai GBP £ 4,6 miliar kepada Arab Saudi, termasuk lisensi senilai GBP £ 2,7 milliar untuk pesawat tempur, helikopter dan pesawat tak berawak, dan lebih jauh lagi lisensi Senilai GBP £ 1,9 miliar untuk granat, bom dan rudal serta sistem penanggulangan.

Share:

Facebook
Twitter
Pinterest

Penulis: