JakartaGreater.com – Korea Selatan telah menandatangani sebuah kesepakatan dengan kontraktor pertahanan Eropa untuk membeli 90 rudal jelajah presisi jarak jauh, KEPD 350 Taurus, seperti dilansir dari laman Yonhap.

Kesepakatan senjata tersebut, diperkirakan bernilai sekitar $ 108 juta, yang rencananya akan digunakan dalam program serangan pre-emptive mereka sebagai pencegahan terhadap serangan Korea Utara.

“Kontrak tersebut ditandatangani pada akhir Februari”, kata juru bicara Defense Acquisition Program Administration (DAPA) Korea Selatan, Kang Hwan Seok pada hari Senin.

Korea Selatan sebelumnya telah membeli 170 rudal tersebut pada bulan Februari 2013, namun belum dikirimkan hingga Oktober 2016. Rudal tersebut akan dipasang pada jet tempur F-15K Slam Eagle buatan Korea Selatan.

Mereka adalah komponen utama program Hukuman & Pembalasan Korea Selatan yang disebut “Kill Chain”, yang merupakan bagian dari strategi pencegahan Seoul.

Taurus adalah proyek gabungan antara MBDA Deutschland GmbH German serta Saab Bofors Dynamics Swedia. Rudal itu dilengkapi dengan hulu ledak seberat 1.100 pon yang memiliki kemampuan penetratif, memungkinkannya untuk menembus bunker.

Rudal KEPD 350 Taurus memiliki jangkauan sekitar 300 mil, dapat dimasukkan ke dalam pesawat terbang dan mencakup karakteristik siluman seperti pola penerbangan rendah, yang memungkinkannya terbang di bawah sebagian besar jenis radar. Rudal jelajah anti bunker tersebut memiliki kecepatan antara 0,6 – 0,9 Mach.

Jerman dan Spanyol telah menggunakan KEPD 350 Taurus dan Swedia sekarang juga telah mempertimbangkan untuk membeli. Namun, varian yang baru saja dibeli Korea Selatan adalah versi upgrade, KEPD 350K-2, yang telah dilengkapi modul anti-spoofing untuk mencegah pengacakan/jamming serta dapat dipasang pada pesawat tempur ringan seperti FA-50 Korea Selatan.