JakartaGreater.com – Setelah bertahun-tahun ragu untuk mengintegrasikan kendaraan tempur robot bersenjata bersama pasukan, Angkatan Darat AS (US Army) menyerukan opsi purwarupa kendaraan “berawak” untuk pengujian pasukan pada tahun 2019 dan akan segera digunakan tahun 2020, seperti dilansir dari laman Defense News.
“Kami melihat NGCV benar-benar memberi kita kemampuan selangkah di depan dari apa yang telah kita miliki sekarang. Kami melihat kemampuan kritis dan berpotensi mengganggu”, menurut Brigjend David Lesperance, Kepala Program Next-Generation Combat Vehicle.
Menurut catatan anggaran dari tahun fiskal 2019 mencerminkan peningkatan prioritas untuk mempercepat program tersebut dan menyelesaikan pengujian purwarupa atau prototipe sekitar dua tahun lebih awal dari yang dijadwalkan sebelumnya (tahun 2022).
Terlepas dari ketertarikan pihak militer AS saat tiba waktunya menerjunkan kendaraan robotik, Lesperance terdengar optimis bahwa layanan tersebut akan terlihat memasuki pengujian pada tahun 2019 dan pada awal 2020 akan diserahkan ketangan unit untuk dievaluasi.
Semua orang bertanya-tanya, “Apakah itu akan menggantikan Bradley?” atau “Apakah akan menggantikan tank?”, Lesperance mengatakan bahwa, “Intinya, di titik tersebut bukanlah awal yang berguna untuk dipercakapkan”.
NGCV bukanlah kendaraan tempur baru berlapis baja pertama Pentagon. Sejak 1997, Departemen Pertahanan AS telah membatalkan Sistem Senjata Lapis Baja M8, howitzer Crusader, Future Combat Systems (FCS) dan the Ground Combat Vehicle (GCV), yang dirilis oleh Breaking Defense. Sampai saat ini, program NGCV masih belum secara jelas menyertakan komponen “berawak” secara opsional.
????(59??) pic.twitter.com/cECf9uV1Ej
— OedoSoldier (@OedoSoldier) March 15, 2018
https://platform.twitter.com/widgets.js
Sebuah video di stasiun televisi China baru-baru ini menunjukkan seorang tentara yang tampak sedang mengemudikan tank dengan remot kontrol. Karena kepala Komando Pasifik AS Laksamana Harry Harris baru-baru ini memberi tahu Komite Layanan Militer di Dewan Perwakilan Rakyat, tentang kemajuan militer China mendekati kemampuan AS di hampir semua wilayah.