JakartaGreater.com – Boeing diharapkan akan memberi kontrak pengembangan dan produksi penuh kepada Lockheed Martin sebelum akhir tahun untuk integrasi Legion Pod ke jet tempur F-15C Eagle, seperti dilansir dari laman IHS Jane.
Paket sensor modular pencarian dan pelacak inframerah (IRST) telah diterbangkan pada jet tempur F-15 Eagle, dan telah dipilih oleh produsen peralatan asli (OEM) F-15 untuk menggantikan IRST yang saat ini yang dikemas ke dalam pod komunikasi Talon HATE di garis tengah atau centerline pesawat.
“Kontraktor utama Boeing dan mitranya Lockheed Martin bekerjasama dengan Angkatan Udara AS (USAF) telah melakukan 11 penerbangan uji sistem baru di Eglin Air Force Base (AFB) di Florida pada bulan Januari”, menurut Steve Parker, wakil presiden program F-15 di Global Strike, Pesawat Militer Boeing
Ia menambahkan bahwa Legion Pod atau IRST21 akan memberikan F-15 kemampuan untuk mencari dan melacak target di lingkungan anti-radar. Dan sebuah penghargaan kontrak pengembangan serta produksi penuh diharapkan diselesaikan akhir tahun ini.
Meskipun ini adalah program untuk upgrade platform USAF , namun pemilihan untuk sistem IRST F-15C telah diserahkan kepada Boeing. IRST memungkinkan pesawat yang membawa untuk memperoleh dan melacak target udara melalui panas yang dihasilkan oleh mesin jet dan melalui pemanasan aerodinamis dari badan pesawat saat melintasi atmosfer. Menjadi sebuah sistem pasif, sehingga pesawat target tidak mengetahui bahwa itu sedang dilacak.
Legion Pod memiliki sensor infra merah gelombang-panjang IRST21 yang secara resmi ditetapkan sebagai AN/ASG-34, sudah dipasangkan pada armada Boeing F/A-18E/F Super Hornet milik Angkatan Laut AS sebagai bagian dari drop tank atau kombinasi sensor IRST.
Sebagaimana dicatat dalam C4ISR & Mission Systems, Legion Pod tersebut dilengkapi dengan jaringan dan teknologi pemrosesan data canggih, dan juga mendukung sistem pengolahan multi-domain yang dapat diadaptasi.
