Jakarta Greater

Berita Militer dan Alutsista

MiG-35 Mendapat Sistem Pendaratan Dek Terbaru

c34c5 rusia mig 35 akrobat
Jet tempur multiperan MiG-35 buatan Rusia. © Dmitry Terekhov via Wikimedia Commons

JakartaGreater.com – Radioelectronic Technologies Concern KRET telah mengadaptasi sistem pendaratan dek terbaru, BINS-SP-2 ke jet tempur MiG-35, menurut pejabat tingkat atas perusahaan kepada Military Today.

“Semua pekerjaan adaptasi sistem kami untuk jet tempur terbaru Rusia telah berhasil, untuk saat ini, BINS-SP-2 telah lulus pengujian”, katanya.

Sistem BINS-SP-2 ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja jet tempur tersebut tetapi membuat MiG-35 Fulcrum-F mampu mendarat diatas dek kapal induk, sebut sumber tersebut.

Menurut narasumber tersebut MiG-35 versi kapal induk memang belum ada, sedang pengembangannya tidak menjadi prioritas bagi Kementerian Pertahanan Rusia untuk saat ini.

c5848 rusia mig 35 maks 2007
Jet tempur multiperan MiG-35 buatan Rusia. © Anatoly via Wikimedia Commons

Secara teoritis, jet tempur Rusia terbaru MiG-35 Fulcrum-F dapat digunakan sebagai jet tempur berbasis dek untuk kapal induk, menurut keterangan Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Yury Borisov pada pameran kedirgantaraan internasional MAKS-2017.

Meski demikian, jika industri pesawat tempur Rusia menawarkan versi berbasis kapal induk terbaru, Kementerian Pertahanan akan dengan senang hati mempertimbangkan proposal semacam itu, lanjutnya.

Namun, untuk saat ini Perusahaan MiG Corporation belum berfokus untuk merancang MiG-35 berbasis kapal induk, kata direktur perusahaan, Ilya Tarasenko dalam forum Army 2017.

Wakil Direktur Rubin Aircraft Corporation, Mikhail Pestrakov menjelaskan bahwa untuk merancang versi MiG-35 berbasis dek adalah proses kompleks yang sebanding dalam pengembangan pesawat baru. Itu sebabnya, pembuatan versi MiG-35 berbasis kapal induk dapat memakan waktu bertahun-tahun, tambahnya.

Menurut orang dalam di industri pertahanan, bahwa badan pesawat atau airframe jet tempur MiG-35 telah lebih diperkuat apabila dibandingkan dengan nenek moyangnya MiG-29 berbasis darat. Penguatan ini memfasilitasi pengembangan versi berbasis dek.

Share:

Penulis: