JakartaGreater.com – Angkatan Laut AS (US Navy) berencana untuk memodifikasi 45 Boeing F/A-18E/F Super Hornet lagi dalam dua tahun ke depan untuk meningkatkan usia dan kemampuan layanan pesawat, menurut pengumuman US Naval Air Systems Command (NAVAIR) pada 27 Maret, seperti dilansir dari laman Flight Global.
Kontrak potensial tersebut akan mencakup modifikasi hingga 15 pesawat pada tahun fiskal 2019 dan maksimum 30 pesawat pada tahun fiskal 2020, kata NAVAIR. Upgrade ini dirancang untuk memperpanjang usia airframe pesawat tempur dari 6.000 menjadi 9.000 jam, menambahkan usia hingga 10 tahun.
Boeing juga akan mengkonversi Super Hornet Blok II yang sudah ada ke konfigurasi Super Hornet Blok III baru yang dimulai pada awal tahun 2020-an. Konversi ini akan mencakup penambahan kemampuan jaringan yang ditingkatkan, jangkauan yang lebih panjang berkat tangki bahan bakar internal yang konformal, sistem kokpit tercanggih, pengurangan tanda tangan radar dan peningkatan sistem komunikasi. Pembaruan itu dirancang untuk menjaga agar pesawat tempur jenis itu efektif di dalam pertempuran hingga setidaknya sampai awal tahun 2030-an.
Boeing pada tanggal 28 Februari 2018 dikontrak untuk melakukan pekerjaan tersebut pada 4 (empat) pesawat awal pada bulan April 2020 di bawah kontrak senilai $ 73,2 juta.
Penghargaan untuk memodifikasi 45 unit pesawat tambahan adalah tindak lanjut yang diharapkan dan itu merupakan bagian dari program upgrade yang diperkirakan akan berlangsung selama satu dekade.
Boeing berencana untuk memodifikasi antara 8 hingga 12 pesawat di St Louis, Missouri tahun ini, sebelum membuka jalur modifikasi kedua di San Antonio, Texas, yang telah direncanakan pada tahun 2019.
Flight Fleets Analyzer menunjukkan US Navy saat ini memiliki armada aktif sekitar 541 F/A-18E/F. Selain mengupgrade armada yang ada, US Navy juga membeli 24 jet Super Hornet baru senilai $ 1,8 miliar pada tahun fiskal 2018.