JakartaGreater.com – Pakistan dan Malaysia sedang dalam pembahasan awal tentang potensi ekspor jet tempur JF-17 Thunder buatan Pakistan Aeronautical Complex, kata seorang pejabat dari PAC seperti dilansir dari laman IHS Jane.
Berbicara pada pameran Defence Services Asia (DSA) 2018 di Kuala Lumpur tanggal 16 April 2018, seorang pejabat PAC yang tidak ingin disebutkan namanya berkata bahwa kedua pemerintah telah melakukan “pembicaraan awal” mengenai penjualan potensial dari jet tempur bermesin tunggal untuk memenuhi kebutuhan Angkatan Udara Royal Malaysian (RMAF).
“Kami menyadari potensi kebutuhan di Malaysia untuk pesawat tempur yang murah meriah”, katanya. “Belum ada pembicaraan serius tapi melalui saluran pemerintah-ke-pemerintah ada yang dapat kami jelaskan sebagai pembicaraan tingkat dasar tentang program JF-17”.
Dalam mendukung kesepakatan yang potensial dengan Malaysia, pejabat mengatakan bahwa PAC bersedia untuk memasuki kemitraan kolaboratif dengan industri lokal yang ada di Malaysia melalui “transfer teknologi” untuk memfasilitasi pembuatan komponen lokal atau pemeliharaan, perbaikan dan overhaul (MRO).
“Tentu saja, keterlibatan industri mereka akan tergantung pada penjualan yang dibutuhkan Malaysia”, katanya.
Awal Malaysia menyatakan berminat pada jet tempur JF-17 Thunder adalah beberapa tahun lalu. Pada bulan Desember 2015 silam, IHS Jane mewartakan bahwa komisaris tinggi Malaysia untuk Pakistan mengatakan bahwa Angkatan Udara Malaysia sedang mempertimbangkan untuk membeli JF-17 dan mungkin membuat keputusan “segera”.
Namun, Menteri Pertahanan Malaysia membantah kabar tersebut keesokan harinya.
Kebutuhan Malaysia diakibatkan dari penundaan yang terus berlanjut dalam program RMAF untuk memperoleh pesawat tempur multi peran bermesin ganda. Program ini, diumumkan lebih dari satu dekade yang lalu, telah terhalangi sebagian besar karena kurangnya pendanaan.