JakartaGreater.com – Kementerian Pertahanan Ukraina pada tanggal 12 April 2018 lalu, mengumumkan bahwa Ukraina berencana untuk memodernisasi dan mengembalikan sistem rudal permukaan-ke-udara jarak jauh S-300V1 alias SA-12 Gladiator / Giant ke layanan, seperti dilansir dari laman Kemenhan Ukraina.
Menurut pengumuman di situs resminya, Ukraina saat ini sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk bisa meningkatkan sistem pertahanan udara S-300V1 yang unik, menyediakan pertahanan terhadap rudal balistik, rudal jelajah dan pesawat.
Menteri Pertahanan Ukraina Stepan Poltorak mengatakan bahwa mereka kini sedang membahas isu untuk memodernisasi dan menyebarkan S-300V1, Kub, Tor dan sistem pertahanan udara lainnya.
“Selama pertemuan resmi, telah diputuskan tentang bagaimana caranya memodernisasi sistem pertahanan udara Angkatan Bersenjata Ukraina”, catat Stepan Poltorak.
S-300V1 adalah satu-satunya sistem pertahanan udara canggih yang dikembangkan untuk memberikan kemampuan penting dimedan tempur dan wilayah belakang serta pusat administrasi dan politik negara. Sistem ini bukanlah bagian dari S-300, termasuk yang dirancang oleh pengembang lain.
Dibangun oleh Antey bukannya Almaz, dan rudal 9M82 dan 9M83 dirancang oleh NPO Novator. Suffix V adalah singkatan dari Voyska yang berarti Angkatan Darat. S-300V1 dirancang untuk membentuk lapisan sistem pertahanan udara tingkat atas, yang akan menyediakan pertahanan terhadap rudal balistik, rudal jelajah dan pesawat terbang.
Sistem persenjataan S-300V1 terdiri dari kendaraan pos komando, radar pengawasan menyeluruh, radar pemindaian sektor, hingga 4 radar pemandu rudal, dan hingga 24 kendaraan peluncur. Ini bisa melibatkan helikopter dan pesawat terbang di ketinggian mulai dari 25 hingga 30.000 meter, sasaran ber-RCS rendah seperti kendaraan udara tak berawak, pesawat siluman, rudal jelajah supersonik dan subsonik.
S-300V1 dapat menyerang hingga 24 target secara bersamaan dengan 48 rudal 9M83 (dua rudal per target).