Paris, Jakartagreater.com – Prancis akan memimpin pengembangan Jet tempur Next Generation dengan Jerman di bawah perjanjian yang ditandatangani dua pemerintah pada hari Selasa, 19-6-2018, ungkap Kementerian Pertahanan Prancis, dirilis Reuters, 20-6-2018
Jet tempur baru ini dimaksudkan untuk menggantikan 2040 pesawat Dassault Aviation Rafales dari Prancis dan Eurofighters dari Jerman, yang dibuat oleh konsorsium Eropa.
Perjanjian Franco-Jerman menyerukan agar proyek itu dimulai sebelum akhir tahun, dimulai dengan fase studi, kata kementerian itu.
Selain mampu bertindak sendiri, pesawat baru diharapkan menjadi pusat sistem persenjataan yang lebih luas, yang mampu memimpin skuadron pesawat tak berawak.
Dassault dan Airbus (AIR.PA), anggota konsorsium Eurofighter, menandatangani perjanjian pada bulan April 2018 untuk bekerja sama dalam proyek baru, tetapi menghindari mengatakan yang mana dari kedua kelompok yang akan memimpin.
Fakta bahwa Prancis sekarang memimpin proyek tersebut mebuka jalan bagi Dassault untuk memimpin, sejak sebagian besar kegiatan pertahanan Airbus berada di Jerman.
“Mengembangkan pesawat tempur multi-peran masa depan untuk Prancis dan Jerman yang terintegrasi dalam jaringan sistem senjata adalah masalah besar bagi otonomi strategis Eropa,” kata Chief Executive Dassault Eric Trappier dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Anggota lain dari konsorsium Eurofighter adalah kelompok pertahanan Inggris BAE Systems (BAES.L) dan Leonardo Italia (LDOF.MI).
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmanuel Macron setuju untuk bersama-sama mengembangkan pesawat baru segera setelah pemilihannya pada Mei 2017, mengubur persaingan masa lalu dalam mendukung kerjasama pertahanan yang lebih ketat.
Prancis dan Jerman juga sepakat pada hari Selasa 19 Juni 2018 bahwa Jerman akan memimpin dalam proyek bersama untuk mengembangkan tank tempur baru dengan fase pertama dari program yang akan diluncurkan pada pertengahan 2019. Tujuannya adalah agar tank beroperasi pada tahun 2035.
Kedua negara juga menandatangani perjanjian untuk sistem artileri masa depan bersama dan berencana meluncurkan satelit militer Perancis-Jerman.