JakartaGreater.com – Korea Selatan pada hari Senin, 25 Juni memutuskan untuk membeli pesawat patroli maritim Boeing P-8A Poseidon buatan perusahaan pertahanan AS, dalam proyek senilai $ 1,7 miliar, seperti dilansir dari laman Yonhap News.
Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) berkata bahwa komite promosi proyek pertahanan Korea Selatan telah bersidang di Seoul untuk membuat keputusan membeli pesawat tersebut melalui program penjualan militer asing (FMS) antar pemerintah.
“Kami telah memutuskan untuk membeli pesawat patroli maritim terbaru guna melakukan operasi patroli, pencarian dan penyelamatan melalui program FMS dari pemerintah AS, ini dengan mempertimbangkan biaya, jadwal waktu, kemampuan serta aspek hukum”, sebut DAPA dalam siaran pers.
Sebelum keputusan tersebut diambil, muncul kompetisi tiga-arah dengan Airbus Defense & Space dari Eropa dan juga Saab dari Swedia yang mengekspresikan niat mereka untuk memenangkan proyek akuisisi pertahanan besar pertama sejak pemerintahan Moon Jae-in mengambil alih pada bulan Mei tahun lalu.
Di tengah prospek kontes multi-pihak itu, beberapa pengamat mengatakan bahwa proyek Angkatan Laut Korea Selatan harus diserahkan kepada penawaran terbuka, yang dapat membantu menurunkan harga.
Namun menurut seorang pejabat DAPA yang mengatakan bahwa pemerintah AS bahkan telah mengusulkan harga yang masuk akal untuk pesawat Boeing P-8A yang mirip dengan Swordfish buatan Saab.
“Jika kami memilih untuk melaksanakan kontes terbuka, maka harga Poseidon akan naik 10 hingga 28 persen per unitnya, yang tentu akan melampaui total anggaran yang ada”, kata pejabat itu tanpa menyebut nama.
Angkatan Bersenjata Korea Selatan mendorong untuk memperkenalkan sejumlah pesawat maritim yang masih belum ditentukan antara tahun 2022 dan 2023.
DAPA berencana untuk mengirimkan surat permintaan (LOR) untuk proyek pengadaan ke Washington dalam bulan ini. Tetapi sumber mengatakan bahwa proyek itu dapat ditunda apabila pemerintah AS gagal menawarkan surat penawaran dan penerimaan (LOA) melalui proses persetujuan kongres pada bulan November mendatang.
Boeing P-8 Poseidon didasarkan pada pesawat Boeing 737-800ERX. Ia mampu melakukan berbagai misi, termasuk operasi anti-permukaan, anti-kapal selam, intelijen, pengawasan dan pengintaian.