JakartaGreater.com – Karena kesepakatan Rafale terus menjadi pusat perhatian politik, menurut The Indian Express bahwa hanya ada satu dari 36 pesawat tempur Rafale dengan konfigurasi khusus yang akan dipasok dari Prancis ke India, hingga akhir periode kontrak.
Sisa 35 pesawat lainnya akan mulai dikirim ke India bulan September 2019 tetapi mereka akan digabungkan dengan upgrade konfigurasi khusus itu di India setelah periode akhir kontrak dimana akan dikirimkan 7 pesawat per bulan.
Menteri Pertahanan India, Nirmala Sitharaman mengatakan bahwa untuk pengiriman 36 pesawat Rafale dalam kondisi terbang-jauh bersama dengan peralatan dan senjata terkait akan dimulai pada September 2019 dan akan berakhir pada April 2022″.
Namun demikian, baru pada bulan September 2022 keseluruhan 36 pesawat Rafale akan tersedia bersama IAF dengan tambahan konfigurasi khusus India.
Sumber-sumber pemerintah sering mengklaim bahwa dengan menegosiasi kesepakatan di mana pasokan 36 jet tempur Rafale Prancis akan selesai di bulan April 2022, itu telah menyelamatkan 5 bulan dari perundingan era UPA untuk memenuhi syarat operasional yang mendesak dari Angkatan Udara India (IAF).
Sumber mengatakan bahwa salah satu dari 36 pesawat Rafale yang dipasok ke India telah memulai uji terbang di Prancis bulan lalu. Pengujian pesawat itu akan berlanjut hingga April 2022.
Angkatan Udara India (IAF) dan pilot Prancis secara bersama-sama melakukan pengujian pesawat ini yang akan mengarah pada sertifikasi Upgrade Khusus India. Empat petugas dari Tim IAF telah berada di Prancis sejak Agustus 2017 untuk menguji dan memantau produksi 36 jet tempur Rafale.
“Tes penerbangan dan sertifikasi Upgrade Khusus India pada satu Rafale akan selesai dalam waktu 67 bulan (hingga April 2022) setelah teken kontrak. Dan seluruh pesawat tidak dapat dilengkapi dengan Upgrade Khusus kecuali uji penerbangan selesai dan pesawat itu disertifikasi untuk kemampuan baru. Ini alasannya kenapa pesawat terakhir yang akan dikirim adalah pesawat yang pertama kali diproduksi”, kata sumber itu.
Jadi, pada saat Rafale pertama disertifikasi dengan Upgrade Khusus India, 35 pesawat Rafale standar yang dikirim ke India itu akan selesai dimodifikasi disana dalam waktu 5 bulan setelah keluarnya sertifikat. Semua iIni adalah proses plug-and-play sederhana, lanjutnya.
Sesuai persyaratan yang diberi oleh IAF untuk kesepakatan 126 pesawat MMRCA selama pemerintah UPA, ada 13 Upgrade Khusus yang diminta oleh India. Ini termasuk upgrade radar, Helmet Mounted Display, sistem umpan (decoy), jammer pita rendah, altimeter radio dan kemampuan untuk memulai serta beroperasi dari bandara di pegunungan.
Kemampuan tambahan ini beum ada di pesawat Rafale yang beroperasi dengan Angkatan Udara Prancis.
Sementara itu, sumber juga mengatakan, bahwa 4 dari 35 jet tempur Rafale akan berada di jalur produksi pabrik Dassault di Bordeaux pada awal tahun depan. Ini sesuai jadwal dan akan mengarah pada pengiriman jet tempur Rafale pertama ke IAF pada bulan September 2019.