JakartaGreater.com – Israel secara tegas membantah laporan pada Kamis yang mengklaim bahwa Arab Saudi telah membeli sistem pertahanan rudal Iron Dome dan sedang bekerja untuk mencapai kesepakatan mengenai kerjasama militer yang lebih luas dengan Negara Yahudi itu, seperti dilansir dari Jerusalem Post.
Sebelumnya, situs berita Al-Khaleej merilis laporan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah membeli sistem pertahanan rudal Iron Dome dari Israel untuk mempertahankan diri dari serangan rudal oleh pejuang Houthi di Yaman.
Al-Khaleej menyebutkan bahwa sumber “diplomatik tingkat tinggi” telah mengatakan pada outlet berita itu bahwa pada awalnya Israel menolak untuk menjual Iron Dome ke negara Arab Saudi, namun setelah adanya intervensi dari AS dan jaminan tambahan untuk tidak menimbulkan bahaya keamanan bagi Israel dan kawasan, akhirnya kesepakatan tersebut tercapai.
Namun hingga berita ini diturunkan tetap tidak ada konfirmasi oleh pejabat Saudi, sedang pejabat keamanan Israel membantah keras laporan itu. Rafael Advanced Defense Systems, yang memproduksi sistem Iron Dome, telah berulang kali membantah laporan penjualan.
Pada Januari lalu, Arab Saudi dilaporkan telah menunjukkan ketertarikan untuk membeli sistem pencegat rudal Iron Dome buatan Israel, seperti dilaporkan Jakarta Greater yang mengutip surat kabar Swiss Basler Zeitung yang dilansir oleh Jerusalem Post.
“Agen senjata Eropa sedang berada di ibukota Arab Saudi, Riyadh dan berkata bahwa Saudi sedang memeriksa pembelian peralatan militer, termasuk Sistem Pelindung Aktif (APS) Trophy yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industies (Elta Group)”, tulis berita itu.
Iron Dome adalah sistem pertahanan udara segala cuaca yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries. Sistem ini dirancang untuk mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri yang ditembakkan dari jarak 4 – 70 km jauhnya.