JakartaGreater.com -Elemen dari Divisi Kavaleri 1 Angkatan Darat AS (US Army) telah memulai pengujian kendaraan taktis (rantis) lapis baja baru untuk peperangan elektronik (EW) berbasis Humvee yang memiliki kemampuan untuk menjejalkan sistem komunikasi musuh dan emiter lainnya, seperti dilansir dari laman The Drive.
Sebagai lawan potensial, terutama Rusia, telah lama berinvestasi dalam sistem serupa, layanan ini mencari untuk menghidupkan kembali kemampuan EW-nya sendiri, yang sebagian besar terkikis setelah berakhirnya Perang Dingin.
Pada bulan September 2018, Tim Tempur Brigade ke-3 Divisi Kavaleri ke-1 mengirim personil ke Yuma Proving Ground di Arizona untuk kursus selama 2 minggu dalam mengoperasikan sistem baru, yang dikenal sebagai Electronic Warfare Tactical Vehicle (EWTV).
Pada bulan Agustus, Rapid Equipping Force (REF) US Army pertama kali mengumumkan rencana untuk membangun EWTV dengan prototipe dasar untuk pengujian lapangan di Amerika Serikat, serta berpotensi untuk Eropa dan Korea Selatan.
“Kami sebelumnya tidak memiliki apa-apa dan sekarang kami memiliki sesuatu”, kata Perwira Angkatan Darat AS Alexander Torres, seorang teknisi peperangan elektronika di Brigade, menjelaskan dalam sebuah wawancara resmi.
Menurutnya, US Army perlu memastikan efektifitasnya. Jika hanya dikirimkan dan membiarkan terduduk dan berdebu serta tidak menggunakannya. Bila tidak memungkinkan komandan untuk melakukan manuver pasukan dan mendapatkan keuntungan dalam spektrum elektronik, maka itu benar-benar membuang-buang sumber daya yang berharga.
EWTV menggunakan perlindungan Mine-Resistant Ambush Protected (MRAP) 4×4 M1235 untuk membawa paket peperangan elektronika lengkap. Walau tidak tahu spesifikasi sistem yang tepat, tetapi SRC, Inc. adalah pemasoknya dan ini telah mendasarkannya disekitar versi modifikasi dari jammer AN/VLQ-12 Duke, menurut Breaking Defence.