JakartaGreater.com – Asisten Menteri Pertahanan Serbia telah mengumumkan bahwa kementerian sedang bernegosiasi dengan sejumlah produsen drone asal China untuk mendapatkan UAV untuk Angkatan Bersenjata Serbia, seperti dilansir dari laman Defense News.
Nenad Miloradovic mengatakan bahwa Serbia bermaksud untuk membeli drone buatan China bagi angkatan bersenjatanya serta mendapatkan alih teknologi atau TOT, yang memungkinkan industri pertahanan negara itu untuk memproduksi UAV dalam jangka panjang.
“Paket kesepakatan ini, dimana kami berencana untuk membeli, namun juga untuk memproduksi drone pengintai untuk militer Serbia, harus segera dilaksanakan”, kata Miloradovic, seperti dilansir harian lokal Blic.
Pejabat itu mengatakan bahwa Serbia memposisikan dirinya sebagai negara netral, dan pemerintahnya bermaksud untuk mendapatkan senjata dan perlengkapan militer untuk angkatan bersenjata negara itu dari berbagai pemasok diseluruh dunia.
“Kami tidak memiliki prasangka ideologis dalam apa yang berhubungan dengan pembelian senjata”, kata Miloradovic.
Sebagai tanda kerjasama militer yang diperkuat dengan Rusia, pemerintah Serbia awal tahun ini menyetujui pembelian enam helikopter mil Mi-17, melengkapi akuisisi pesawat dan senjata lainnya dari Moskow.
Dilain pihak, Serbia juga telah menandatangani kesepakatan tahun 2016 untuk membeli sembilan helikopter angkut medium H145M dari perusahaan Belanda-Prancis, Airbus.
Nilai kesepakatan UAV dengan perusahaan China yang direncanakan tidak diungkapkan oleh pejabat Serbia.